Gunung Bromo Alami Penggembungan

583

Sukapura (WartaBromo.com) – Erupsi yang terjadi pada Gunung Raung pada Rabu (27/7/2022) lalu dipastikan tidak akan berpengaruh pada aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Hanya saja saat ini, Bromo mengalami deformasi atau penggembungan akibat tekanan gas maupun magma yang ada di dalam perut bumi.

Berdasarkan pengamatan petugas di Bromo Volcano Observatory, menyebutkan Gunung Bromo saat ini masih berstatus waspada atau level II. Secara kegempaan, gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut ini, masih mengalami gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 29 milimeter, selama 16 detik. Gunung Bromo juga mengalami gempa tremor dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.

Kepala pos pantau Gunungapi Bromo, Wahyu Andrian Kusuma memastikan erupsi Gunung Raung yang terjadi Rabu lalu dipastikan tidak akan berpengaruh pada aktivitas vulkanik Bromo. Sebab, kedua gunung ini memiliki sistem dan juga dapur magma yang berbeda.

“Hanya saja, saat ini, Gunung Bromo mengalami deformasi atau perubahan bentuk yang lebih menggembung. Kondisi ini disebabkan karena tekanan gas dan juga magma yang ada di dalam perut bumi,” jelas Wahyu, Minggu (31/7/2022).

Perubahan bentuk itu, kata Wahyu, lumrah terjadi. Menurutnya, Bromo merupakan gunung api yang masih aktif sehingga gunung api bromo masih berstatus waspada atau level II.

“Sejauh ini, Bromo masih aman untuk dikunjungi bagi wisatawan maupun penduduk setempat. Asalkan tetap mematuhi rekomendasi petugas, yakni menjaga jarak aman hingga radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo,” imbuh Wahyu.

Wisatawan ataupun penduduk setempat juga diharapkan tetap waspada dengan terjadinya letusan freatik yang bisa terjadi secara tiba-tiba. (lai/saw/yog)