Probolinggo (WartaBromo.com) – DPD Nasdem Kabupaten Probolinggo sedang mempertimbangkan dua kandidat untuk mendampingi Zulmi Noor Hasani sebagai wakil bupati. Kedua kandidat tersebut berlatarbelakang sebagai pengusaha dan tenaga kesehatan.
Ketua DPD Nasdem Kabupaten Probolinggo, Ahmad Rifa’i, menyatakan bahwa partainya kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI-P dalam Pilkada 2024. Mengingat Zulmi Noor Hasani merupakan kader PDI-P dan ikut penjaringan bacakada dari partai tersebut.
“Jadi rekomendasinya dari PDI-P. Sedangkan kami dari Nasdem sedang menggodok bakal calon wakil bupati. Insya Allah, Nasdem dan PDI-P akan berkoalisi. Rekomendasinya nanti akan satu paket, calon bupati dan calon wakil bupati,” ujarnya pada Minggu (7/7/2024).
Haji Rifa’i menjelaskan bahwa partainya masih mempertimbangkan nama-nama yang akan diusung sebagai calon Wakil Bupati Probolinggo. Proses ini masih berlangsung di internal Nasdem.
Awalnya, terdapat empat nama calon wakil bupati dari Nasdem, namun setelah proses seleksi, kini tersisa dua nama. Yakni H. Rasyid (pengusaha/ distributor pupuk) dan Mujoko (mantan Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo).
“Sekarang sudah mengerucut menjadi dua, yaitu Haji Rasyid, seorang distributor pupuk, dan Mujoko, mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Menurut Rifa’i, kedua kandidat ini merupakan yang terbaik yang dimiliki oleh Partai Nasdem sebagai bakal calon wakil bupati. Saat ini, keduanya sedang dalam tahap penggodokan dan survei untuk mengukur elektabilitas mereka di masyarakat.
“Nanti, siapa yang dinilai terbaik akan dideklarasikan dan mendapatkan rekomendasi dari Nasdem. Misalnya, jika Haji Rasyid terpilih, otomatis rekomendasi untuk Gus Zulmi dan Haji Rasyid,” tambahnya.
Koalisi Nasdem dengan PDI-P di Pilbup Probolinggo bakal terwujud jika Zulmi Noor Hasani mendapat rekomendasi bakal calon kepala daerah (bacakada) dari DPP. Kedua parpol berkekuatan 15 kursi DPRD Kabupaten Probolinggo, yakni Nasdem 8 kursi dan PDIP 7 kursi.
Koalisi itu, tidak akan terwujud jika DPP PDIP memutuskan mendukung KH. dr. Moh. Haris Damanhuri. Sebab, mayoritas partai pemilik kursi dewan merapat ke Gus Haris. (aly/saw)