Prihatin, Nasib Peternak Sapi Lokal Dan Susu Segar

291
Foto : Ilustrasi

Pasuruan (wartabromo) – Nasib yang dialami oleh para peternak sapi perah ternyata tak sesegar susu yang diperasnya. Pasalnya, harga jual susu segar yang diperoleh para peternak justru jauh dari HPP yang ditetapkan.

Dari hasil diskusi antara Komisi B DPRD Jawa timur dengan Direktur Impor Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementrian perdagangan, saat ini  harga layak jual susu segar yang seharusnya Rp 4000 per liternya hanya mampu dijual seharga Rp. 2.700 hingga Rp. 3.100 di tingkatan peternak.

Padahal, saat ini kebutuhan industri pengelola susu mencapai 2 juta liter/hari, sementara kemampuan produksi susu yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah di Jawa Timur hampir mencapai 1, 2 juta liter/hari.

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Anwar Sadad mengatakan, pihaknya mengaku prihatin atas Fenomena yang dialami oleh para peternak sapi perah tersebut. Pasalnya, keleluasaan Industri pengelola susu (IPS)  untuk melakukan impor susu serta tidak adanya aturan kuato yang membatasinya justru menjadikan mereka bebas memainkan harga jual susu lokal.

“Kebebasan Impor bagi industri pengelola susu telah menyebabkan nilai tawar peternak lokal lemah,” ujar Anwar Sadad.

Pria yang kini berencana mencalonkan diri sebagai Bupati Pasuruan dalam Pilkada 2013 tersebut menganggap kebebasan impor susu telah mengakibatkan Industri Pengelola Susu menjadi ‘besar kepala’ dan merasa tak memiliki kewajiban untuk menyerap produksi susu lokal.

“Ini sangat memprihatinkan,” tambahnya.

Karenanya ia berharap peran pemerintah untuk melakukan proteksi terhadap produksi susu lokal serta menyelamatkan nasib para peternak sapi perah dengan melakukan pembatasan impor susu dari luar.

“Harus ada kewajiban bagi industri untuk menyerap sekian persen dari peternak sebagai syarat ijin import” tegasnya. (yog/yog)