Komisi IV DPRD Pertanyakan Nasib TKW Pasuruan ke BNP2TKI

953

tkw-pasuruanJakarta (wartabromo) – Alfiyah binti Achmad Arbai, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Kalimalang Desa Kalirejo Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan terus dicari keberadaanya. Baca : Jadi TKW, Pemilik Kartu Anggota PKB Ini Dikekang Majikan dan Tak Digaji

Ketua dan Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan pun mendatangi Kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta, Selasa (19/5/2015) hari ini, untuk menanyakan kabar keberadaan perempuan yang berangkat ke Arab Saudi pada tanggal 31 maret 2010 silam melalui PT Cipta Karya Perdana yang beralamat di Jalan raya Cipinang Jakarta Utara.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Sobih Asrori saat dikonfirmasi wartabromo membenarkan kunjungannnya tersebut untuk mengetahui sejauh mana pihak Kementrian Tenaga Kerja serta BNP2TKI melakukan upaya pencarian alamat perempuan yang sudah 4 tahun terakhir tak pernah berkirim uang tersebut.

Baca Juga :   Dewan Kesenian Pasuruan Desak Sosok Sakera Diajukan Sebagai Pahlawan Nasional

“BNP2TKI siap akan memediasi dan menfasilitasi masalah ini ke KBRI di Saudi nanti akan memberikan jawaban tertulis setelah mendapatkan kejelasan,” kata Sobih.

Dijelaskannya, selain mengetahui keberadaan alamatnya di Riyadh Arab Saudi, pihaknya juga berharap agar dilakukan pengecekan serius terkait keengganan TKW tersebut tidak memberikan alamat yang benar.

“Di sini perlu didalami betul, ada apa ? ujarnya.

Dari penjelasan pihak BNP2TKI diketahui jika PJTKI yang memberangkatkan yakni PT Cipta Karya Perdana sudah dicabut ijinnya per tanggal 25 Agustus 2014 lantaran sering melakukan pelanggaran. Pihak BNP2TKI sendiri telah melayangkan surat ke kedutaan dan Atase Ketenagakerjaan di Riyadh Arab Saudi untuk mempertanyakan keberadaan Alfiyah binti Achmad Arbai dengan nama majikan Ali Nasir Al Gani. Baca : Soal TKW, Dinsosnakertrans Pasuruan Tunggu Atase Kedutaan

Baca Juga :   Ngopi Bareng di Kota Probolinggo, Sandiaga Uno Singgung Film G-30S

“Kesulitan melacak keberadaannya karena tidak ada paspor atau ID Majikannya,” tambah Rohani Siswanto yang ikut dalam rombongan tersebut. (yog/yog)