Bayi Lahir Jumbo di Probolinggo karena Faktor Genetis

1152
Bayi laki-laki memiliki berat badan 6,1 kg lahir di Kota Probolinggo, Rabu (3/2/2016). Berat badan buah hati pasutri Zubaidah (39) dan Handi (40) yang di atas rata-rata tersebut merupakan salah satu kasus Makrosomia (bayi besar). WARTABROMO/dok.

Mayangan (wartabromo) – Bayi laki-laki memiliki berat badan 6,1 kg lahir di Kota Probolinggo, Rabu (3/2/2016). Berat badan buah hati pasutri Zubaidah (39) dan Handi (40) yang di atas rata-rata tersebut merupakan salah satu kasus Makrosomia (bayi besar). Kasus seperti ini dominan dipengaruhi oleh faktor genetis dari orangtua.

“Bayi laki-laki mempunyai berat badan 6,1 kg merupakan kasus yang lumrah di dunia,” kata Dr. Maria Diah Zazkia, Sp.Og, salah satu dokter spesialis kandungan di RSIA Muhamadiyah Kota Probolinggo, Sabtu (6/2/2016).

Menurutnya bayi besar atau makrosomia adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Berat badan bayi baru lahir cukup bulan atau usia kehamilan sekitar 37 – 42 minggu) biasanya berkisar antara 2500 gram – 4000 gram.

Baca Juga :   Tragedi Mina: TNI Dilibatkan Cari Jenazah Jamaah Haji Indonesia

“Kalau berat si kecil lebih dari itu, ia dikatakan sebagai bayi besar,” terangnya.

Dokter berjilbab ini menuturkan ada beberapa penyebab yang mengakibatkan seorang perempuan bisa melahirkan bayi dengan kategori berat badan lebih besar (BBLB). Diantaranya adalah faktor genetik, konsumsi ibu yang berlebihan sehingga mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil, atau bayi lahir lebih waktu (melebihi usia kehamilan 42 minggu).

Penyebab lain yang cukup sering terjadi juga adalah ibu dengan diabetes pada saat hamil. Dalam kondisi seperti ini, seolah-olah tubuh bayi kekurangan kadar gula darah. Akibatnya, Ia akan selalu mengambil suplai makanan yang lebih banyak lagi dari si ibu. Kalau sudah begini, mau tidak mau terjadilah kenaikan berat badan yang berlebihan.

Baca Juga :   Pasuruan Bisa Bangun Pelabuhan Baru

“Untuk kasus pasien saya ini, faktornya adalah karena faktor genetis.Sebab selama masa kehamilan, tidak ditemukan obesitas ibu maupun diabet gestasional (diabet yang muncul pada masa kehamilan),” ujarnya.

Apalagi saat cek gula darah, sejak di rumah sakit umum, tempat prakteknya, maupun menjelang dan sesudah operasi caesar, kondisinya normal. Sehingga dipastikan penyebabnya adalah faktor genetik. Apalagi, Handi, ayah bayi tersebut diketahui mempunyai berat badan di atas 80 kg.

Seperti diketahui, Zubaidah tinggal di Jalan Supriadi Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, melahirkan putra kedua dengan bobot mencapai 6,1 kg. Bayi yang belum beri nama itu, lahir di RSIA Muhammadiyah pada pukul 7.54 pagi, Rabu (3/2/2016), melalui operasi caesar.

Baca Juga :   Polisi ini Sukses Curi Uang Rp 51 Juta Milik Polres Pasuruan, Tempatnya Bertugas

Meski, terlihat seperti bayi berusia 3 bulan, tim kesehatan RSIA Muhamadiyah tak memberikan perlakuan khusus. Apalagi, kondisi bayi besar ini sangat bagus. “Tidak ada perlakuan khusus,” tandas Diah. (saw/fyd)