Hasilkan 53 Ton Susu Perhari, KUTT Suka Makmur Pemasok Susu Terbesar Kedua di Indonesia

2132
IMG_20160414_122022
Framer2farmer – Peternak asal Belanda saat berkunjung dan memberikan materi kepada peternak lokal KUTT Suka Makmur di Desa Panditan, Lumbang Pasuruan, Kamis (14/4/2016)

Grati (wartabromo) – Koperasi Usaha Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur Grati Pasuruan merupakan koperasi pemasok susu terbesar kedua untuk perusahaan susu Frisian Flag asal Belanda. Tercatat sekitar 53 ton susu perhari mampu dikirimkan oleh para petani lokal ke perusahaan pengolahan susu di Jakarta.

“KUTT Suka Makmur sudah menjadi pemasok kedua terbesar kami setelah lembang, ” kata DDP & Project FDOV Manager PT. Frisian Flag Indonesia, Akhmad Sawaldi di Grati.

Menurutnya, susu yang dihasilkan oleh para petani di lima kecamatan wilayah Pasuruan Timur yakni Lekok, Lumbang, Grati, Nguling dan Rejoso telah memenuhi standart yang ditetapkan perusahaan.

Namun demikian, pihaknya terus berupaya untuk membantu para peternak lokal dibawa naungan KUTT Suka Makmur untuk meningkatkan produktifitas susu yang dihasilkan dari sapi perahnya.

“Produktivitas susu menjadi satu cara untuk menambah jumlah produksi susu. Kami telah memiliki program farmer2farmer yaitu kunjungan peternak asal Belanda untuk berbagai ilmu kepada mitra peternak di Indonesia, ” lanjut Sawaldi.

Dalam program farmer2 farmer ini, ada 3 orang peternak sapi perah sukses asal Belanda yang akan berbagi ilmu dengan 66 peternak mitranya di Indonesia yang terbagi di 4 wilayah yakni KUTT Suka Makmur Grati, KPSBU Lembang, KPPC Sinar Mulya Jawa Barat, KPBS Pangalengan Jawa Barat.

“17 orang peternak di KUTT Suka Makmur akan mulai mendapatkan ilmu dari Mr. Sjoerd Miedema,” tegasnya.

Sementara itu, Manager KUTT Suka Makmur, Sanggar Renggo Wibowo mengatakan pihaknya mengaku sangat senang dengan program framer to Framer tersebut untuk menambah pengetahuan peternak sebagai salah satu upaya peningkatan produktifitas susu.

Dikatakannya, anggota KUTT Suka Makmur saat ini tercatat sebanyak 2.700 anggota dengan tingkat produktifitas susu sekitar 9-10 liter perekor perhari atau total sekitar 50 sampai 60 ton perhari.

“Ada sekitar 9 ribu sapi diperah dari 16 ribu sapi yang ada. Program farmer2 farmer diharapkan mampu menambah pengetahuan untuk peningkatan produktifitas susu, ” ujarnya. (egy/yog)