Puasa Kaum Sosmediyah

856

Akan tetapi, ada satu hal yang Firman lewatkan, dan hal itu sangat fatal jika ditinjau dari segi syariat. Apa kesalahan Firman yang sedang menjalankan puasa pati geni itu? Ia masih belum bisa melepaskan diri dari nafsu untuk berceloteh di media sosial.

Bertemu dengan manusia, mendengar rasan-rasan atau memelototi bodi sintal perempuan ia jarang. Hanya saja, ia sering keceplosan mengkhotbahi para netizen di dunia maya.

Firman marah karena bapak-bapak begal diselamatkan dari kerumunan massa ketika “diamankan”. Firman marah karena berita pembegalan makin ngetrend menjelang lebaran. Firman marah karena penguasa daerah yang sekarang sungkan untuk menerbitkan perda warung berkerudung. Firman marah soal tukang parkir yang sering salah hitung uang kembalian, soal bocah-bocah mengasah keahlian balapan motor sepanjang waktu, bocah-bocah ngabuburit yang enggan pulang hingga seminggu. Soal operasi pasar abang-abang lambe, sidak makanan beracun musiman, soal pembenahan jalur mudik alon-alon sukur kelakon, soal maraknya praktik keahlian gendam, soal pelecehan agama yang kian marak dan belum bisa ditangani serius, soal bocah-bocah yang gaduh setiap malam Minggu, soal THR, soal sungai yang dijadikan tempat sampah, soal atheis-atheis lokal yang kian berani urun rembug perbaikan wahyu serta apa saja.

Baca Juga :   HUT ke-49, Partai Golkar Kabupaten Pasuruan Kurban 10 Ekor Sapi

Firman yang bukan siapa-siapa itu, entah kerasukan arwah gentayangan dari mana kok sok idealis dan sok peduli begitu? Harusnya, sebagai seorang tukang cukur rambut, ia tak banyak omong asal istrinya tak ribut soal beras untuk dimasak besok dan lebaran nanti ia bisa mengkredit baju baru.

Penuli: Abdur Rozaq