Merusak Estetika, Komunitas Sahabat Bromo Protes Tugu Nama di Kawasan Bromo

4180

Pasuruan (wartabromo.com) – Komunitas tergabung Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia memprotes keberadaan tugu besar di lautan pasir Bromo dan padang Savana Gunung Bromo. Bangunan tersebut dinilai merusak estetika dan panorama wisata alam Gunung Bromo.

Sikap protes itu diungkapkan secara tertulis bertajuk ‘Sebuah Keprihatinan’ dan ditujukan kepada seseorang bernama Hiramsyah, Kementerian Pariwisata RI.

“Mohon protes keras kami ini diteruskan kepada YTH Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Pariwisata,” salah satu penggalan isi surat.

Komunitas ini menilai, TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), tidak profesional. Pasalnya, pengelolaan Bromo, yang masuk dalam 10 destinasi wisata dunia ini, sepatutnya dilakukan dengan cara dan standar internasional.

Bangunan tersebut dianggap telah merubah wajah alami Gunung Bromo, sekaligus merusak estetika dan keindahan panorama Gunung Bromo.

Baca Juga :   Banjir Pasuruan, Wagub Jatim : Kita Terkendala Anggaran untuk Normalisasi Sungai

“Pembangunan tugu nama semacam ini sama sekali tidak menambah keindahan Bromo justru membuat jelek foto-foto panorama alam yang diambil di sana,” lanjut surat yang ditandatangani Sigit Pramono itu.

Apa yang dibuat TNBTS, disebutkan pemborosan anggaran, karena akan lebih bermanfaat jika anggaran dialokasikan untuk peningkatan fasilitas tempat wisata, seperti penambahan toilet.

Selanjutnya, komunitas ini menyentil Presiden dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan serta Kementerian Pariwisata untuk bersikap, dengan memerintahkan TNBTS membongkar bangunan ini.

___
Berikut isi lengkap surat protes bangunan tugu nama :

Sebuah keprihatinan:

Kepada Yth. Bapak Hiramsyah
Kementerian Pariwisata RI

Aww. Selamat pagi Pak Hiramsyah, semoga Bapak selalu sehat.

Pak mohon bantuan Bapak untuk menyampaikan protes keras kami atas nama Sahabat Bromo, dan Masyarakat Fotografi Indonesia (termasuk kalangan fotografer landscape) atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di laut pasir Bromo dan padang Savannah Bromo.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Terima Predikat Kepatuhan Tinggi dari Ombudsman RI

Mohon protes keras kami ini diteruskan kepada YTH Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Pariwisata.

Mengingat bahwa Bromo adalah salah satu dari 10 destinasi wisata bertaraf internasional kami menyarankan agar pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mampu mengelolanya dengan standar pengelolaan taman nasional yang benar, berstandar internasional.

Pembangunan tugu nama semacam ini sama sekali tidak menambah keindahan Bromo justru membuat jelek foto-foto panorama alam yang diambil di sana.

Satu hal yang jelas pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya menghamburkan uang saja. Padahal uang itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misal menambah jumlah toilet di kawasan Bromo.

Baca Juga :   Kanopy Batubara Unit 9 PLTU Paiton Roboh Di Terjang Angin

Kalau untuk tempat wisata buatan manusia (man made) seperti Ancol, Taman Safari dll, kami tidak keberatan bila pengelolanya membangun tugu nama di lokasi.

Adapun Bromo adalah tempat wisata yang merupakan anugerah Tuhan yang indah sehingga sama sekali tidak perlu dibangun tugu nama di sana.

Kami memohon agar Presiden atau Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pariwisata) segera memerintahkan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membongkar tugu nama yang telah mereka bangun di kawasan Bromo.

Hormat kami
Sigit Pramono
Atas nama Sahabat Bromo dan
Masyarakat Fotografi Indonesia

(ono/ono)