Susahnya, 9 Bulan Menggali Sumur Hingga 35 Meter Masih Tak Ada Air

1748

Probolinggo (wartabromo.com) – Kesulitan air bersih sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga Dusun Pelangkerep, Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo. Warga pun berinisiatif menggali sumur sebagai sumber mata air baru. Namun, meski sudah sedalam 35 meter, sumur yang pertama kali digali sejak 9 bulan lalunitu, tak mengeluarkan air.

Supriadi, salah satu warga, menuturkan kepada wartabromo.com, menggali sumur dilakukan agar mereka tidak lagi bergantung pada air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

“Ya terpaksa gali sumur mas, untuk mengatasi kesulitan air. Sumur ini, merupakan sumur pertama yang dibuat warga sebagai solusi jangka panjang mengatasi kelangkaan air di pemukimannya,” ujarnya, Selasa (17/10/2017).

Penggalian sumur ini, bukannya tanpa resiko. Pertaruhan nyawa terjadi tatkala material berupa batu dan tanah yang ditarik dengan ember dari dasar sumur ke permukaan, jatuh kembali. Selain, penggalian sumur kata Supriadi, sangat menguras tenaga bahkan mengancam keselamatan.

Baca Juga :   ASN Pemkot Probolinggo Cabuli Anak Tiri

“Yang paling dikhawatirkan itu adalah takut kejatuhan material. Bisa mati mas, meski sudah menggunakan helm. Tapi mau gimana lagi, kami tetap berusaha agar sumur ini mengeluarkan air, sehingga saat musim kemarau tidak kesulitan air lagi,” terang Supriadi.

Sayang, meski telah bertaruh nyawa dan menghabiskan biaya Rp. 40 juta, sumber mata air baru itu tak kunjung mereka peroleh. Padahal kedalaman galian sumur sudah mencapai 35 meter, yang sudah digali sejak 9 bulan terakhir.

“Sudah sangat dalam hingga puluhan meter tapi airnya belum keluar. Kami buat sejak 9 bulan lalu, pas musim hujan kami berhenti lalu dilanjutkan sekarang ini,” ungkap Supriadi.

Sementara Asmat, salah satu perangkat Desa Sumberkare menyebut, warga harus mengeluarkan biaya Rp. 40 juta untuk membuat sumur tersebut. Uang itu, seluruhnya berasal dari dana pribadi. “Masyarakat masih memaksa menggali meski sudah mengeluarkan uang banyak. Untuk biaya, informasinya sudah mencapai Rp 40 juta, tapi ini belum keluar air,” tandasnya. (fng/saw)