Ini Jawaban RS Bangil, Terhadap Dugaan Malpraktik ke Warga Beji

2386

Bangil (wartabromo.com) – Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangil, dr Jundi Agustoro menyanggah, dugaan malpraktik terkait meninggalnya Nurul Aini, warga Dusun Benyok Desa/Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Diperkirakan, korban menderita Stevens-Johnson syndrome (SJS), penyakit akibat alergi atau infeksi, sebagai hipersensitivitas kompleks pada kulit.

Jundi mengatakan, dari rangkaian kronologi yang disampaikan oleh M. kobul, suami Nurul Aini kepada dirinya, pelayanan yang diberikan paramedis RSUD Bangil telah sesuai dengan ketentuan. Sehingha, sampai sejauh ini belum ditemukan dugaan malpraktik seperti yang telah disangkakan.

Namun, ia tidak menyangkal bilamana terdapat prilaku perawat atau paramedis yang bisa saja kurang menyenangkan diterima oleh pasien.

Dilanjutkan Jundi, pihaknya saat ini masih harus membuka file medis, selama Nurul Aini mendapatkan perawatan di RSUD Bangil. Hal itu untuk mengetahui waktu berobat ataupun obat-obatan yang telah diberikan, hingga pengaruhnya pada tubuhnya.

Baca Juga :   Lagi, Bocah Tak Berdosa Jadi Korban Kejahatan Seksual di Probolinggo

“Dari keterangan tanda-tanda yang disampaikan (M. Kobul, suami Nurul Aini), sepertinya terkena Stevens-Johnson syndrome. Dan dari keterangan suaminya jua, saya belum menemukan malpraktik,” ujar Jundi, di lobi ruang manajemen RSUD Bangil, Rabu (1/11/2017).

Namun demikian, pihaknya belum bisa meyakini sepenuhnya sindrom tersebut, karena harus dilakukan observasi dan pendalaman untuk mendapatkan kesimpulan medis terhadap luka yang diderita Nurul Aini.

SJS, selama ini dikenal sebagai momok di dunia medis lantaran belum ada obat yang mampu untuk dijadikan penyembuh.

Penanganan terhadap seorang yang terkena sindrom ini, oleh tim medis pada umumnya hanya diberikan upaya bantuan medis, bersifat meringankan atau bahkan menghindarkan penderita mengalami luka lebih parah.

Baca Juga :   Cewek Pohjentrek Meninggal Usai Pendarahan Saat Paksa Melahirkan di Kamar Mandi

Menyoal bebat perban hingga menyerupai mumi Mesir, pria yang juga seorang spesialis bedah ini menjelaskan, upaya medis tersebut dinilai tepat, karena untuk mencegah meluasnya infeksi luka Nurul Aini.

Diwartakan sebelumnya, M. Kobul (38), warga Dusun Benyok Desa/Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan mendatangi kantor manajemen RSUD Bangil, Rabu (1/11/2017). Ia meminta penjelasan, terkait pelayanan dan dugaan malapraktik yang menyebabkan istrinya tewas, saat berobat di rumah sakit ini.

Dikatakan, istrinya tiga kali keluar masuk rumah sakit Bangil, dimulai saat persalinan anak keduanya pada 14 Agustus 2017 silam.

Namun sebulan kemudian muncul petaka, tubuh istrinya tiba-tiba muncul bercak dan melepuh seperti terkena luka bakar. Setelah beberapa kali menjalani rawat inap, Nurul Aini, pad Minggu (29/10/2017) dinihari kemarin, menghembuskan nafas terakhir, tidak mampu lagi tertolong. (ono/ono)