Prigen (wartabromo.com) – Taman Safari Indonesia Prigen II menghabiskan sebanyak Rp. 1,2 Miliar perbulan untuk menghidupi aneka satwa di wilayah konservasinya di Desa Jatiarjo Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Biaya tersebut dikeluarkan untuk makan sehari – hari beragam satwa liar di TSI II tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Area Manager TSI II Prigen dan Baobab Safari Resort, Kristian Kuntadi, Sabtu (4/11/2017).
Menurut Kun, sapaan akrabnya, biaya tersebut rata – rata terbesar dikeluarkan untuk satwa jenis Carnivora dan Herbivora seperti harimau, singa, gajah dan satwa liar lainnya.
“Biaya makan terbesar ya (hewan) Carnivora, ” ujar Kristian Kuntadi saat acara konferensi Pers bersama wartawan di Baobab Safari Resort.
Karenanya, jelas Kun, wajar jika biaya masuk atau tiket Taman Safari Indonesia II Prigen Kabupaten Pasuruan tergolong mahal.
“Ya, saya kira wajarlah kalau misalnya harga tiket kita kemudian mahal, ” ujarnya.
Ia pun membandingkan dengan tiket masuk wahana satwa di negara – negara lainnya yang sangat konsen terhadap konservasi seperti Australia.
Untuk diketahui, untuk hewan gajah saja pihaknya bisa mengeluarkan biaya sekitar Rp. 78 juta perbulan bahkan untuk belanja ayam (untuk dimakan satwa liar) bisa mencapai hingga Rp. 128 Juta perbulan. Tak hanya itu, jika musim kemarau tiba, pihak TSI II Prigen juga harus mencari rumput hingga kawasan pegunungan seperti Tutur – Nongkojajar Kabupaten Pasuruan.
“Untuk Song Bird (burung kerkicau, red) makannya saja ada yang buah anggur. Mahal sekali kan, ” tambahnya.
Meski demikian, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk selalu memicu pihak TSI II sebagai wahana konservasi satwa liar agar terus berinovasi untuk menghidupi satwanya.
Untuk diketahui, Taman Safari Indonesia II Prigen Kabupaten Pasuruan memiliki luas tanah terbesar di Asia yakni sekitar 350 hektar. Saat ini, TSI II Prigen juga sedang mengembangkan hotel bernuansa alam dan satwa yang diberi nama Baobab Safari Resort dengan jumlah kamar sebanyak 118 unit. (yog/yog)
