Probolinggo (wartabromo.com) – Hampir sebulan kasus pembunuhan terhadap Muhammad Faizin (18), warga Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, terjadi. Meski sudah menangkap 7 pelaku, nyatanya anggota Satreskrim Polresta Probolinggo kesulitan untuk menangkap salah satu pelaku.
Kasatreskrim Polresta Probolinggo, AKP, Pujianto mengakui, pihaknya kesulitan untuk menangkap S, salah satu tersangka yang kini ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). S yang merupakan pentolan gank tersebut, ditengarai juga menjadi otak penganiayaan yang berujung kematian Faizin.
“Keberadaanya sudah kami endus di luar kota sana. Namun pencariannya sedikit kesulitan, karena pelaku merupakan anak jalanan, yang keberadaannya berpindah-pindah tempat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kami berhasil memegang tersangka,” kata Kasatreskrim, Sabtu (31/3/2018).
AKP. Pujianto juga memastikan, selain 8 tersangka, sudah tidak ada tersangka lain yang terlibat dalam kasus itu. S menjadi satu-satunya dari 8 tersangka yang belum tertangkap oleh polisi. “Tidak ada lagi tersangka dalam kasus ini. Selain memburu tersangka S, kami segera merampungkan berkas kasus ini,” ungkapnya.
Selain S, Satreskrim Polresta Probolinggo telah menangkap 7 pelaku lainnya. Ketujuh pelaku adalah Septian Bagus Prabowo (25), asal Kelurahan/Kecamatan Kademangan; Muhammad usman (20), warga Kelurahan Triwung Kidul; Choirul Umam (25), warga Kelurahan Pilang; Fatok Fauzan (23), warga Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo.
Lalu ada Nur Rahmad (20), Warga Desa Lawean, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Dua tersangka lain yang masih dibawah umur diketahui bernama A-R (16) warga Desa Sumberwetan, Kecamatan Kedopok, dan M-H (15) warga Kademangan, Kota Probolinggo.
Kasus pembunuham terhadap Muhammad Faizin terjadi pada Senin (5/3/2018). Saat itu, tubuhnya yang dibalut kaos tim asal Surabaya, ditemukan tergeletak di taman kota jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. (lai/saw)
