Ada Ribuan “Janda” Kategori Miskin di Pasuruan

1789

Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 4.607 perempuan di Kota/Kabupaten Pasuruan tercatat sebagai Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) dengan kategori miskin. Mayoritas perempuan menjadi kepala rumah tangga setelah suaminya meninggal.

Vita Suci Rahayu, Koordinator Mothercare Pasuruan mengungkapkan, dari data yang dihimpun dari tahun 2014-2018, kondisi sosial dan ekonomi janda ini terbilang sulit meski bisa melakukan beberapa usaha. Kebutuhan primer hingga persoalan pendidikan, permodalan, bahkan akses kesehatan, belum dapat terpenuhi.

“Untuk wilayah Kabupaten Pasuruan, tidak semua warga miskin bisa mengakses Puskesmas Pembantu terdekat yang jaraknya berkilo-kilo meter,” ujar Vita.

Terlebih bagi kepala rumah tangga dalam kondisi sangat miskin. Selain jarak yang jauh, faktor biaya juga menjadi alasan hingga akses kesehatan ‘gratis’ di Puskesmas atau klinik lainnya, sulit terpenuhi.

Baca Juga :   Hanya ada Satu Lembaga Pemantau di Pasuruan, Pemilu 2019 Minim Partisipasi?

Padahal diungkapkan, beberapa desa telah mempunyai fasilitas ambulance desa. Sehingga Vita menilai efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat miskin sepatutnya menjadi perhatian serius, menyusul sulitnya kondisi geografis masyarakat miskin pedesaan di Pasuruan.

Sementara itu, Nur Karomah Rohmah, Mothercare Pasuruan mengungkapkan, dari jumlah 4.607 kepala rumah tangga perempuan, 79,5% diantarnya berpisah lantaran suami meninggal dunia. Sisanya, karena perceraian, ditelantarkan suami, suami difable, dan non-marithal single mother.

Kedua perempuan pegiat sosial itupun berharap, masyarakat secara luas memberi perhatian, kepada perempuan yang terpaksa menjanda dan menjadi kepala rumah tangga. (may/ono)