Koran Online 9 Feb : Pasutri Tewas Keracunan Ikan Buntal hingga Maskot Baru Kota Pasuruan

2060

Beragam peristiwa kami sajikan pada 8 Februari 2019 melalui laman media online wartabromo. Ragam berita menarik kini kami rangkum untuk kembali anda baca dalam koran online edisi Sabtu (9/2/2019). Mulai Pasutri Tewas Keracunan Ikan Buntal hingga Maskot Baru Kota Pasuruan:

  1. Pasutri asal Maron Tewas Diduga Keracunan Ikan Buntal

Probolinggo (wartabromo.com) – Sepasang suami istri (pasutri) asal Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, tewas diduga keracunan ikan buntal (kembung). Sedangkan, 2 lainnya kritis, dirawat di rumah sakit.

Kedua pasutri itu adalah Baidowi (49) dan Sunaena (46), dan anaknya Moh.Habibullah (13). Satu korban lainnya adalah Mahfud (43). Keempat orang ini merupakan satu keluarga yang tinggal di RT 22/RW 04 Dusun Gluguk, Desa Brumbungan Kidul. Simak Selengkapnya.

  1. Pemkab Pasuruan siapkan Rp 3 M untuk Normalisasi Irigasi
Baca Juga :   Atasi Banjir Tahunan Karangketug, Pemkot Berencana Bangun Rumah Pompa
Salah satu saluran irigasi di Kabupaten Pasuruan.

Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 80 titik, berupa jaringan irigasi dan anak sungai di Kabupaten Pasuruan akan dinormalisasi. Anggaran Rp 3 miliar disiapkan agar irigasi kembali normal.

Kepala Dinas PU Sumberdaya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasangka mengungkapkan, normalisasi atau pengerukan merupakan kegiatan rutin, setiap tahun dilakukan. Simak Selengkapnya.

  1. Pergaulan Bebas, Jadi Penyebab Banyak Pernikahan Dini di Pasuruan
Ilustrasi Buku Nikah.

Bangil (wartabromo.com) – Pengajuan menikah muda atau dispensasi nikah mengalami peningkatan. Faktor pergaulan yang terlalu bebas disebut-sebut menjadi penyebab meningkatnya permintaan nikah muda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Zulfiatu Hifdzillah, Panitera muda hukum PA Bangil. Kata Zulfi, syarat pernikahan saat ini sebenarnya semakin ketat. Syarat tersebut diantaranya usia kedua mempelai yang diatur Undang-undang Nomer 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, hanya diizinkan bila pihak pria berusia 19 tahun dan perempuan 16 tahun. Simak Selengkapnya.

  1. Inilah Si Podi, Maskot Baru Kota Pasuruan
Baca Juga :   Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Pasuruan, Probolinggo hingga Lumajang
Si PODI, maskot Kota Pasuruan. (Foto: Kominfo Kota Pasuruan)

Pasuruan (wartabromo.com) – Kota Pasuruan akan merayakan hari jadinya yang ke 333. Momen ini juga dijadikan kesempatan Pemkot untuk memperkenalkan maskot barunya.

Maskot yang akan segera dilaunching ini bernama si Podi. Nama Podi diambil dari kata Kepodang dan Dinamis. Burung Kepodang merupakan fauna yang menjadi ciri khas Kota Pasuruan. Ditambah lagi, burung kepodang juga menjadi corak pada kain batik khas Kota Pasuruan. Simak Selengkapnya.

  1. 333 Penari Terbang Bandung, Iringi Kirab Pataka Hari Jadi Kota Pasuruan
333 Penari Terbang Bandung.

Pasuruan (wartabromo.com) – Prosesi hari jadi Kota Pasuruan ke-333 digelar hari ini, Jumat (8/2/2019). Sebanyak 333 penari Terbang Bandung Kota Pasuruan iringi kirab Pataka ini.

Baca Juga :   Goweser Tewas Terlindas Tronton di Jalur Pantura Probolinggo

Tarian Terbang Bandung Kota Pasuruan mengawali iring-iringan peserta kirab yang berangkat dari lingkungan pekantoran Pemkot Pasuruan, di Jalan Pahlawan. Sebanyak 333 siswa SD dan SMP se-Kota Pasuruan kompak menghentakkan badan sesuai dengan alunan lagu. Simak Selengkapnya.