Pondok Genggong Putuskan Lockdown Sebulan

3809

Pajarakan (wartabromo.com) – Ribuan santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo sudah kembali ke pesantren. Pihak pesantren pun melakukan kuncian total sementara/kuncitara (lockdown) selama sebulan penuh.

Sejak Senin, 1 Juni 2020, santri Pondok Genggong kembali ke pesantren secara bergelombang. Sesuai surat edaran Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, nomor 0613/I.01-PZH/SE-4/V/2020, untuk santri putri dari Kabupaten/Kota Probolinggo pada Senin (1/6/2020), sedangkan santri putra keesokannya.

Sementara bagi santri putri dari luar daerah dijadwalkan Senin, (15/6/2020) dan santri putra sehari kemudian. Pastinya, bagi santri yang sakit, tidak diperkenankan kembali ke pesantren Genggong.

Wali santri Pondok Genggong harus melepas putra putrinya di depan pintu gerbang.

KH. Hassan Ahsan Malik, salah satu pengasuh mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan bagi santri yang kembali ke pondok. Wali santri hanya mengantar sampai pintu gerbang pesantren. Selain ukur suhu tubuh, santri diwajibkan berwudlu dan melewati bilik disinfektan, sebelum masuk kamar. Setelah itu, diwajibkan mandi dan pakaiannya langsung dicuci.

Baca Juga :   Motor Curian Milik Warga Leces Ditemukan di Facebook

“Sesuai dengan arahan dari pengasuh (KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah), selama sebulan ke depan, Pesantren Zainul Hasan Genggong akan me-lockdown santri di dalam Pesantren, hingga ada aturan baru dari pemerintah,” kata kiai muda yang merupakan koordinator keamanan pesantren itu.

Pihak pesantren pun sudah menyiapkan beberapa program, agar santri tidak jenuh selama di kuncitara. Semisal olahraga dan permainan keterampilan, selain mengaji kitab kuning. Karena proses belajar mengajar dengan metode tatap muka langsung di lembaga formal, belum diberlakukan.

“Jadwal tidak berubah. Subuh berjemaah, lalu ngaji dengan kiai sampai salat Dhuha, lalu senam pagi untuk meningkatkan imun tubuh. Dan juga tentunya santri akan diberi hiburan di dalam pesantren, agar santri tidak jenuh,” kata pria yang karib dipanggil Nun Alex itu.

Baca Juga :   121 Orang Tewas di Jalanan Probolinggo

Pihak pesantren, menurutnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Jika ada santri yang terindikasi atau mempunyai gejala Covid-19, maka segera dilarikan ke klinik kesehatan pesantren. Petugas dari dinas kesehatan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan langkah itu, pihaknya menilai, tidak membuat wali santri di rumah bimbang akan kesehatan anaknya.

Upaya tersebut, diharapkan mampu dicontoh oleh pesantren lainnya. Karena pasca libur Ramadan, banyak santri yang kembali ke pesantren. Selaras dengan kebiasaan yang berlaku di pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya Kabupaten Probolinggo.

“Harapannya, kita bisa memberi contoh, agar pesantren lain terutama pesantren yang ada ikatan dengan kita. Tidak sekadar hanya mengembalikan santri, tetapi mereka juga memiliki protokol seperti yang kita lakukan,” tambah KH. dr. Moh. Haris Damanhuri Romly, pengasuh pondok Genggong. (cho/saw)