Tanpa Kepastian Harga, Petani Cengkih Kian Meringkih

5162

Dalam beberapa tahun terakhir harga cengkih tak pernah stabil. Paling banter di kisaran Rp 70-80 ribu rupiah.

Menurut Wahyudi, ketatnya kebijakan pemerintah perihal rokok menjadi penyebabnya. Akibatnya, banyak perusahaan rokok kecil yang guling tikar. Dalam situasi seperti itu, harga cengkih lebih banyak dikendalikan pabrikan rokok besar.

Sebab lainnya, karena mekanisme pasar sebagai akibat menurunnya permintaan pasar lantaran banyak pabrik rokok kecil tutup tadi. Sementara persediaan melimpah.

“Pabrik yang menentukan harga, dulu pabrik kecil ada, harga cengkeh bisa bersaing, sekarang tinggal yang besar, ya sudah memonopoli harga. Mau bagaimana lagi,” terangnya.

Pemerintah sendiri dinilai Wahyudi kurang berperan dalam upaya perlindungan terhadap petani cengkih. Kegiatan-kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas petani terkait hama dan penyakit cengkih jarang dilakukan.

Baca Juga :   Dari Rumah di Kota Pasuruan Ini, PBNU Pernah Kendalikan Organisasi dan Kobarkan Semangat Revolusi

Praktis, tidak banyak yang dilakukan petani ketika terjadi serangan hama atau penyakit. Padahal, jika dibiarkan, lama-lama pohon akan mati.

“Kalau hama ada, lah ini contohnya, batangnya berlubang-lubang, ya karena tidak tahu cara mengatasinya, pokoknya petani menutup lubang saja, tidak menyelesaikan juga sebenarnya,” jelasnya sembari menunjukkan batang pohon cengkeh yang berlubang dan meneteskan air bening.

Dalam publikasi Kementerian Pertanian tentang Pengendalian Terpadu Hama Penggerek Batang Cengkeh, disebutkan bahwa Penggerek Batang Cengkih (PBC) seperti yang dikeluhan Wahyudi, masuk ke dalam batang sampai ranting dan berubah bentuk menjadi larva. Jika larva ini dibiarkan maka bisa merusak dan mematikan pohon cengkih.

“Kerusakan tersebut mengakibatkan mahkota daun cengkeh berubah dari hijau ke kuning, daun meranggas, dan jika serangan berat maka tanaman bisa mati,” tulisnya dalam Majalah Sirkuler tahun 2017.

Baca Juga :   Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan di Tretes

Terakhir, di luar soal penyakit cengkeh, Wahyudi pemerintah bisa mengambil peran dalam penentuan harga. “Masalahnya cuma itu, kalau harga bagus, petani sedikit bisa merasakan kesejahteraan,” tegasnya. (asd)