Gandeng UMKM, BUMDes Binor Energi Meraih Prestasi

2722

 

Bergulirnya Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi pintu masuk bagi desa membangun wilayah melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Seperti Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo dengan BUMDes Binor Energi. Menggandeng UMKM dan beromset miliaran rupiah.

Sundari Adi Wardhana, Probolinggo

AROMA gurih tercium saat sepaket nasi dengan lauk pauk tersaji di meja yang dipesan oleh pengunjung wisata Pantai Bohay Café & Resto. Ikan putihan berat sekitar 2,5 bos itu,dibakar dengan bumbu khas pesisir Binor. Daging bakar garing nan lembut pun berpindah ke mulut.
Heemmm, lezat….

 

“Khas kami adalah ikan bakar dengan bumbu racikan lokal. Kalau ikannya dijamin segar alias fresh, karena hasil tangkap nelayan desa ini. Ada sekitar 20 nelayan yang tergabung dalam KUB (kelompok usaha bersama),” sebut Abdul Qomar selaku Direktur BUMDes Binor Energi kepada wartabromo.com.

Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Desa Binor itu dibeli pengelola. Sekitar 1-2 kuintal ikan habis dalam sehari. “Kita berdayakan nelayan lokal, agar perekonomian mereka terbantu. Kita baru ambil ikan tangkapan nelayan daerah lain, ketika nelayan lokal sepi hasil tangkap,” katanya.

Baca Juga :   Wali Kota Pasuruan Apresiasi Program Pendampingan Bisnis UMKM

Wisata Pantai Bohay Café & Resto merupakan salah satu usaha dari BUMDes Binor Energi yang dibentuk pada 2017 silam. Semula tempat itu, dikelola oleh kelompok pegiat lingkungan hidup. Yang kemudian diambil alih oleh pihak desa dan dikembangkan menjadi wisata.

“Tidak langsung seperti sekarang ini. Jadi kita memang merintis dari awal dengan memanfaatkan lahan milik PT PJB UP Paiton. Antara BUMDes dan PT PJB UP Paiton kerjasamanya berupa kemitraan. Lahan yang digunakan ini adalah CSR-nya,” kata Qomar.

Setahun kemudian, BUMDes membuka Café untuk memfasilitasi kebutuhan pengunjung pantai Bohay. Hanya menjual degan, kopi, teh dan makanan ringan. Dengan 4 karyawan, omsetnya pun hanya berkisar Rp10 juta hingga Rp15 juta sebulan. Sebab pengunjung juga tidak sebanyak meskipun berada di jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi.

Baca Juga :   Bank Jatim Luncurkan Program KURMA dan Memudahkan Pembayaran dengan QRIS

“Putar otak bagaimana cara berkembang pesat, dengan harapan nantinya mampu menyerap tenaga kerja yang banyak untuk pemuda desa. Merubah minset pemuda Desa Binor harus kerja di PLTU. Jadi berusaha terciptanya lapangan kerja baru,” cetusnya.

Salah satunya dengan melakukan study banding. Di antaranya ke wistaa air Ponggok Klaten Yogyakarta, desa wisata Pujon Kidul Malang, ke Bali dan lainnya. Juga pelatihan kuliner dan penyajiannya. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh CSR PT PJB UP Paiton.

Hasil pelatihan itu, lantas diaplikasikan pada Februari 2019, BUMDes mengembangkan café tersebut menjadi Café & Resto. Berbagai fasilitas lengkapi, mulai meja, kursi, ruang pertemuan, gazebo dan fasilitas pendukung lainnya.

Sejak saat itu, Wisata Pantai Bohay terus bersolek hingga semakin cantik dan benar-benar bohay. Ibarat wanita, kini Wisata Pantai Bohay memiliki pesona luar biasa, sejuk dipandang dan menjadi magnet banyak orang.
Selain melengkapi fasilitas, promosi di media sosial (medsos) juga gencar dilaksanakan.

Baca Juga :   UMKM Bisa Dapat Bantuan Rp2,4 Juta Lho! Simak Syarat dan Caranya

Termasuk menggelar even-even seperti menggelar festival harmony. Di dalamnya ada lomba festival musik jalanan yang diikuti sejumlah grup. Pemenang dari lomba itu, diberdayakan dengan menghibur pengunjung secara live konser. Termasuk juga bekerjasama dengan 40 biro jasa travel. Khususnya travel yang ke arah Bali.

“Kami berdayakan UMKM di desa Binor untuk memasarkan produk mereka di lokasi ini. Sudah ada belasan yang turut andil. Rencananya jumlah UMKM akan kami perluas, sudah ada pembicaraan dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait itu. Sebenarnya sudah ada, misalnya kopi yang dipasok dari Tiris,” sebut pria yang juga dosen di Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong itu.