Antisipasi Covid-19, Mendak Tirta Terapkan Prokes

752

Lumbang (wartabromo.com) – Warga Suku Tengger Bromo di Kabupaten Probolinggo menggelar mendak tirta (mengambil air suci) di air terjun Madakaripura, pertapaan Patih Gajah Mada pada Rabu, 23 Juni 2021. Ritual jelang Yadnya Kasada tersebut, menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Sejumlah tokoh agama dan masyarakat Suku Tengger menuju air terjun. Mereka berjalan kaki sejauh dari 2 kilometer dari tempat parkir wisata di Desa Negoro Rejo, Kecamatan Lumbang.

“Ini adalah salah satu tahapan dalam ritual Yadnya Kasada. Mendak Tirta atau mengambil air suci merupakan rangkaian yang tak terpisahkan,” kata Bambang Suprapto, Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo.

Air terjun Madakaripura dipilih karena diyakini sebagai air suci nan keramat. Dahulu kala, tempat itu menjadi pertapaan Gajah Mada, Patih Kerajaan Majapahit. Konon sebelum mengucapkan Sumpah Palapa, Gajah Mada bertapa di air terjun tersebut. Gajah Mada diyakini merupakan leluhur Suku Tengger.

Baca Juga :   Ketua FKUB Ditunjuk Sebagai Ketua PCNU Kraksaan

“Di tempat keramat ini, beliau melakukan tapa brata sebelum mengucapkan amukti sumpah palapa. Dimana setelah itu, beliau mempersatukan nusantara,” sebut tokoh agama masyarakat Suku Tengger.

Ia mengatakan ada empat mata air yang digunakan sebagai lokasi mendak tirta. Selain air terjun Madakaripura, tiga sumber air suci lainnya adalah sumber mata air Watu Klosot di Senduro, Lumajang. Kemudian sumber mata air Widodaren, kawasan Bromo Pasuruan, dan Rondo Kuning, Ranupane, Lumajang. Pelaksanaan mendak tirta dilakukan secara serentak di hari yang sama.

Pengambilan sumber mata air dilakukan oleh dukun pandita disertai dengan pembacaan mantera. Tidak semua warga Suku Tengger dapat mengikuti ritual ini. Hanya beberapa orang saja dengan memakai masker.

Baca Juga :   Wanita Curhat di Medsos : Ibu Saya Dipaksa RS Jadi Pasien Covid hingga Dipromosikan Bupati Probolinggo, Wisatawan Seruni Point Kecele | Koran Online 5 Ags

“Di tengah pandemi Covid-19, prosesi ini sengaja tidak dilakukan dengan banyak orang. Mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19. Ya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar ia.

Air suci tersebut, lantas dibawa ke Pura Luhur Poten di kaki Gunung Bromo. Sebagai kelengkapan untuk menggelar upacara Yadnya Kasada. Perayaan Yadya Kasada akan dilaksanakan di Pura Luhur Poten Bromo pada Jumat-Sabtu, 25-26 Juli. Dilanjutkan dengan ritual larung sesaji hasil pertanian di kawah Gunung Bromo. (lai/saw)