Polisi Selidiki 3 Makam di Padepokan Dimas Kanjeng

1027

Gading (wartabromo) – Polres Probolinggo terus melakukan penyelidikan pasca temuan tiga makam di area padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Selain mengumpulkan data meteriil, polisi juga tengah menggali informasi dari pihak keluarga. Sementara, pemerintah desa mengaku tidak mendapat laporan perihal penguburan pengikut padepokan di desanya.

Meski lokasi makam masih dirahasiakan oleh polisi, diduga tiga makam pengikut ini terletak di belakang rumah Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Temuan ini berasal dari kesaksian sejumlah saksi atas kematian Abdul Gani dan Ismail Hidayah. Diketahui ada tiga pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang meninggal karena sakit dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2016.

IMG-20161009-WA0024Selain mengumpulkan data materiil di sekitar padepokan, polisi juga tengah mengkaji infomasi dari pihak keluarga. Jika dalam penyelidikan ditemukan ketidak wajaran, maka polisi akan membongkar kedua makam tersebut.

Baca Juga :   385 Calon Haji Kota Pasuruan Dilepas, Satu Jamaah Gagal Berangkat

“Kalau masalah makam, kita dapat infromasi tiga orang meninggal, namun demikian kita masih menyelidiki identitas dan penyebab kematian, apakah orang tersebut dibunuh atau meninggal secara tidak wajar atau secara wajar, itu masih dalam proses. Maka harapan kami, warga yang merasa ada keluarganya yang hilang untuk segera melapor ke kepolisian setempat,” ujar Kapolres Probolinggo AKBP. Arman Asmara Syarifuddin, Minggu (9/10/2016).

Sementara, pemerintah desa meski mendengar informasi pemakaman namun tidak mendapat laporan dari pihak padepokan. Pihak desa menambahkan, jika terdapat pemakaman umum disekitar padepokan sebelum padepokan diperluas.

“Kalau saya pernah mendengar santri yang meninggal dan pernah dibawa ke puskesmas. Sakit dan dimakamkan disini. Dia Tinggalnya di Desa Seboro dan dibawa kesini, waktu dipindah masih utuh walau satu tahun,” tutur Kepala Gading Wetan Supriyono.

Baca Juga :   Siswa Kelas 1 SD di Pasuruan Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Hingga saat ini, pimpinan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur, semenjak ditangkap Ditreskrimun pada 22 September lalu. (saw/yog)