Mayangan (wartabromo.com) – Warga Kota Probolinggo yang melaksanakan shalat Iedul Adha di Masjid Agung Raudlatul Jannah mengeluhkan keberadaan stan pameran bertajuk Seminggu Di Probolinggo (Semipro). Pasalnya, area Alun-alun Kota Probolinggo yang tiap tahun ditempati shalat dipenuhi stand pedagang kaki lima dan tenda mainan anak-anak.
Yoyok Ismail, salah satu jamaah mengatakan, shalat Ied yang dilaksanakan Jumat (01/09/2017) pagi tadi, menyebutkan keberadaan tenda tersebut mengganggu dan kurang pantas.
Pasalnya, Alun-alun Kota Probolinggo yang berada di timur masjid agung, dipenuhi tenda dan stand para pedagang yang sangat mengganggu jalannya ibadah shalat.
“Saya sangat terganggu dengan adanya barang-barang mainan, dan tenda-tenda besar ini menutupi pandangan ke arah masjid Agung. saat melaksanakan shalat banyak anak kecil yang bermain di stand mainan walau sedang di tutup,” keluh Yoyok.
Ia mengatakan seharusnya Panitia Semipro dapat mengantisipasi hal ini.
“Yang saya sayangkan even Semipro ini kok bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Kan sudah tiap tahun warga Shalat Idul Adha di Alun-alun ini, karena kapasitas masjid tidak dapat menampung jamaah yang mencapai ribuan,” imbuhnya.
Dilanjutkan, penyelenggaraan Semipro sepatutnya mempertimbangkan hari raya idul adha, sehingga waktunya tidak bersamaan dan keberadaannya tidak menggangu kaum Muslim beribadah.
Keluhan senada juga dilontarkan Dewi Rahayu. Ia mengungkapkan, stand-stand pedagang dan mainan ini, sangat mengganggu kehusyukan Shalat. Banyak juga jamaah yang pindah shalat ke tempat lain, karena di area ini sudah penuh dengan tenda-tenda.
“Saya membawa anak, ya namanya anak kecil lihat tempat mainan langsung bermain, hingga tidak bisa husyuk menjalankan Shalat karena sambil mengawasi takut terjatuh,” tutur Dewi.
Puluhan tenda-tenda pameran Semipro ini, diketahui sudah berdiri sejak tanggal 28 Agustus 2017. Agenda tahunan ini diperkirakan berakhir pada tanggal 4 September 2017 yang akan datang. (fng/saw)
