Cegah Konten Negatif, Kapolresta Probolinggo Ngopi Bareng Netizen

826

Probolinggo (wartabromo.com) – Memasuki tahun politik 2018, peran media dan jejaring sosial menjadi salah satu aspek yang diperhitungkan. Mencegah beredarnya konten negatif di media sosial, Kapolresta Probolinggo mengajak para netizen bijak di dunia maya.

Ajakan untuk menjaga kondusifitas dunia nyata pada gelaran Pilkada Serentak itu, dilakukan Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal dengan cara ngopi bersama netizen. Acara ngopi bareng netizen ini, digelar di ruang Rupatama Sanika Satyawada Mapolres Problinggo Kota, Kamis (18/1/2018).

Tujuannya, untuk memberikan edukasi dan pemahaman berjejaring sosial pada para netizen. Sehingga bisa mengontrol penggunaan jejaring sosial dengan lebih bijak. Sebab, seiring berkembangnya alat komunikasi, dan memasuki tahun politik, masyarakat semakin mudah terpancing isu-isu sumir.

Baca Juga :   Enam Caleg Partai Hanura di Dapil II Dinyatakan Lolos

Untuk mengatasinya, perlu adanya edukasi yang tepat, sehingga masyarakat bisa mengikuti perkembangan tekhnologi. Tanpa mengabaikan pakem-pakem untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas di dunia nyata. Dengan demikian, berita hoax dan postingan yang berisikan SARA, bisa ditekan dan diminimalisir.

“Sebab apa, tidak hanya tahun politik, kalau masyarakat tidak bisa membedakan mana hoax mana tidak, bisa-bisa kondusifitas dan kamtibmas terancam,” ujar Kapolresta Probolinggo, AKBP. Alfian Nurrizal.

Sementara itu, Humas Informasi Lantas dan Kriminal Probolinggo, Iwan Subagyo (40), mengatakan, dari pertemuan itu, ia jadi lebih memahami, bagaimana menyaring setiap postingan yang masuk ke grup jejaring media sosial itu. Sehingga tidak berimplikasi hukum pidana.

Salah satu cara adalah dengan melakukan pengawasan ketat pada setiap unggahan. Sehingga jika didapati ada foto yang tidak patut menjadi konsumsi publik, maka pihaknya akan menarik foto tersebut. Mengeditnya, kemudian mengunggah sesuai dengan keterangan dari si pemberi informasi. “Dengan himbauan dari kapolres, kami jadi tahu, ternyata ada rambu-rambu bersosial media. Bagaimana cara menulis yang benar,” kata Iwan. (lai/saw)