Sampaikan Belasungkawa kepada Korban, PBNU Kutuk Aksi Bom Surabaya

1033

Jakarta (wartabromo.com) – Belasungkawa mendalam disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), terhadap korban peledakan pada tiga gereja di Surabaya. NU juga secara tegas mengutuk aksi bom bunuh diri, hingga merenggut nyawa di tiga gereja tersebut.

Sikap tersebut disampaikan secara tertulis, terangkum dalam 6 poin, ditandangani oleh Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jenderal PBNU, tertanggal hari Minggu, 13 Mei 2018.

Sedikit menyinggung peristiwa di Mako Brimob, yang menewaskan lima anggota kepolisian, pada awal kalimat, PBNU mengungkap, rangkaian kejadian itu menunjukkan bahwa radikalisme, terlebih mengatasnamakan agama, tidak dapat diterima.

Mengecam dan mengutuk keras segala tindakan terorisme, apapun motif dan latar belakangnya,” poin tegas pada awal pernyataan.

Baca Juga :   Sebulan, 6 Warga Nguling Terserang DBD

NU menilai, Segala macan tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

Menyampaikan rasa bela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami,” lanjut pernyataan sikap ini.

Segala hal, dimaknai merupakan suratan takdir. Tidak dalam upaya menafikan peristiwa maut ini, NU tetap memberi pandangan secara umum, teritama keluarga korban untuk menerimanya dengan penuh sikap kedewasaan, ketabahan dan kesabaran.

Baca juga : [Polisi Jaga Ketat Gereja Antisipasi Teroris di Probolinggo]

Selanjutnya NU mendukung upaya-upaya hukum yang tengah dilalui saat ini, selain tetap mengajak masyarakat luas bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan.

Baca Juga :   Soal Mobil, Gus Suadi Ditegur Lewat SMS oleh 'Orang' PGN

Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan,” pesan NU.

Hal terakhir, NU mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas, tagani aksi terorisme dan radikalisme. Langkah tersebut oleh NU harus ditempuh sebagai bagian penting, sebagai kewajiban Negara yang menjamin keamanan hidup warganya.

Seperti diketahui, aksi terorisme terhadap sejumlah gereja di Surabaya pada Minggu pagi mengusik ketenangan. Delapan orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam perisitiwa berdarah tersebut. (ono/ono)