Probolinggo (wartabromo.com) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kecamatan Tiris termasuk 3 terendah di Kabupaten Probolinggo. Upaya pengentasan kemiskinan pun dilakukan Kodim 0820 Probolinggo dengan menggelar Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 102 di daerah tersebut.
Kasdim Mayor (Inf) Teguh Wignyono menuturkan pemilihan sasaran tempat di Desa Wedusan, Kecamatan Tiris tidak semata-mata asal pilih tanpa dilihat di lapangan. Pihaknya bersama Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kabupaten Probolinggo, telah melakukan survei lokasi.
“Beberapa survei sudah dijalani dengan melihat langsung di setiap kecamatan dari segala aspek. Termasuk mengumpulkan masyarakat sebagai bentuk sosialisasi kesiapan masyarakat. Ada tiga kecamatan yang dinilai menjadi sasaran yang tepat disaat pengajuan awal. Namun tim survei akhirnya memilih Desa Wedusan,” ujar Kasdim, Selasa (5/6/2018).
Di Desa Wedusan, anggota TMMD akan melakukan pembungan rabat jalan sepanjang 1.350 meter. Kemudian membanguan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 10 unit, serta 1 masjid dan musala. Pembangunan itu dimulai sejak 31 Mei hingga 31 Juni nanti. Sehingga diharapkan pada 1 Juli sudah bisa resmikan pemanfaatnnya bagi warga.
“Dengan mempertimbangkan sisi manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat, maka kami membangun akses jalan dan RTLH. Sehingga nantinya warga masyarakat setempat untuk menerima perubahan. Saat ini masih dalam tahap pra TMMD,” tuturnya.
Tak hanya menggarap aspek fisik, TMMD juga menggarap aspek non fisik, yaitu berupa pemberdayaan masyarakat. Seperti pemberantasan buta aksara dan pelatihan keterampilan. Serta program kawin suntik sapi milik warga agar lebih produktif. “Ini salah satu upaya partisipasi TNI untuk peningkatan indeks prestasi manusia di daerah ini,” lanjut Mayor Teguh.
Kegiatan Pra TMMD di Desa Wedusan ini, membawa keberuntutang bagi pemilik toko pracangan bernama Pujiati. Sebab, dengan adanya kegiatan di desanya, anggota Kodim 0820/Probolinggo yang bekerja berbelanja kebutuhan pokok di toko miliknya. Dengan begitu pembeli yang datang lebih banyak dan dagangannya lebih laris. Berbeda jika hanya mengandalkan warga sekitar.
“Ya cukuplah mas. Sebab pak tentara belanja disini. Mudah-mudahan jalan yang dibangun segera selesai, sebab untuk kulakan mengisi toko, saya arus turun ke kota dengan jalan yang rusak,” kata Pujiati. (saw/saw)
