Didemo Mahasiswa, Wali Kota Probolinggo Emosi

13522

Probolinggo (wartabromo.com) – Sejumlah mahasiswa di Kota Probolinggo menggelar aksi demo di depan kantor Wali Kota Probolinggo, jalan Panglima Sudirman, Rabu (29/5/2019) siang. Dicecar agenda 99 hari kerja, Wali Kota Hadi Zainal Abidin terlihat emosi.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) melakukan demo tepat di depan kantor Wali Kota Probolinggo. Mahasiswa dari elemen PMII, HMI dan IMM itu, membawa sejumlah poster. Poster ini bertuliskan aneka pernyataan terkait kinerja Wali Kota Hadi Zainal Abidin – Wakil Wali Kota M. Soufis Subri selama 99 hari awal memerintah di Kota Probolinggo.

Seperti tulisan ’99 Hari Ngapain’. Tulisan itu memantik emosi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat menemui para demonstran.

Baca Juga :   Polisi Selidiki Video Mesum di Taman Maramis

“Siapa yang menulis itu, ayo siapa yang nulis itu. Bagaimana kita mau kasih tahu kalau yang nulis tidak mengaku,” katanya kepada demonstran.

Aksi ini, dilandasi oleh belum adanya kerja nyata yang dilakukan oleh duet pasangan yang diusung PKB, Demokrat dan PKS tersebut. Dimana hingga kini, mereka menilai sejak dilantik pada 30 Januari lalu, belum ada program nyata atau terobosan baru yang dikeluarkan pemerintah. Semisal di dunia pendidikan dan kesehatan.

“Janji 99 hari itu kan diucapkan oleh Wali Kota saat dilantik. Hal itu menunjukkan atau representasi Kota Probolinggo pada 5 tahun ke depan dalam 99 hari. Jadi kalau dalam 99 hari mengalami degradasi, ya jangan salahkan. Jadi kami meminta Wali Kota Probolinggo untuk menunjukkan kinerjanya,” kata Abu Hanifah, koordinator aksi.

Baca Juga :   Koran Online 11 Sept : Remaja Putri Ngaku Dihamili Kades, hingga Calon Kades Tak Harus Domisili di Wilayah Pencalonan

Beda dengan mahasiswa yang sudah meyakini 99 hari kerja, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin malah menyebut dirinya baru 80 hari kerja. Bahkan ia menuding mahasiswa yang mendemonya tidak murni mahasiswa Kota Probolinggo. Tetapi malah mahasiswa dari Kabupaten Probolinggo, tetangga sebelah.

“Ini hanya miskomunikasi saja. Mereka itu mengirimkan surat audiens dan saya belum menerimanya. Hingga mereka melakukan aksi di jalan. Dan mereka mayoritas warga Kabupaten, sedangkan Program 99 hari itu untuk Kota Probolinggo,” kata Wali Kota Hadi membela diri. (fng/saw)