Fakta Nastar yang Tak Banyak Diketahui

2884

Pasuruan (Wartabromo.com) – Nastar, selalu menjadi primadona saat lebaran tiba. Banyak orang berbondong-bondong membuat nastar atau bahkan membeli untuk suguhan sanak famili.

Kalau resep membuat nastar, pasti sudah banyak yang tahu. Tapi tahukah bolo fakta bahwa nastar bukan kue kering, tapi cake?

Ya, itu merupakan salah satu fakta sajian khas lebaran, nastar. Mau tau lebih banyak lagi fakta menarik lainnya? Yuk simak selengkapnya!

1. Nama ‘nastar’ berasal dari Bahasa Belanda

Mengutip idntimes Sebutan nastar untuk kue berbentuk bundar agak pipih ini berasal dari Bahasa Belanda. Ada 2 kata yang diserap jadi satu, yakni ‘ananas’ atau nanas dan ‘taartjes’ atau tart. Supaya mempermudah pelafalannya kemudian disebut ‘nastar’.

Baca Juga :   Tak Sebatas Tadarus, Kajian Al-Qur'an Penting Dilakukan  

Secara bahasa, nastar merupakan tart dengan isian selai nanas. Bukan hanya sekedar namanya yang dari Bahasa Belanda, tapi nastar memang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

2. Terinspirasi dari kue pie

Apabila dilihat dari bentuknya, nastar mirip kue pie. Bagaimana tidak, nastar memang terinspirasi dari kue pie. Adonannya pun sama, terdiri dari tepung terigu, telur, mentega, dan bahan lainnya.

Bedanya, pie dibuat dalam loyang besar berisi blueberry, strawberry, maupun apel. Sementara nastar dibuat dengan bentuk kecil-kecil.

Konon, saat masa penjajahan, buah isian pie tersebut sulit didapatkan. Akhirnya, masyarakat menggantinya dengan nanas. Buah negara tropis yang mudah didapat di Indonesia.

3. Nastar bukan kue kering

Baca Juga :   Ramadan, Warga Kawasan Zona Merah Diwajibkan Beribadah di Rumah

Meski kerap disebut kue kering, nastar merupakan kategori cake. Hal itu lantaran memiliki tekstur lembut dan lembab seperti cake pada umumnya. Sedangkan kue kering memiliki tekstur renyah. Apalagi dari segi arti, sebagaimana pada fakta nomor 1, nastar berarti tart nanas.

4. Bukan hanya disajikan saat lebaran

Ya, beberapa perayaam besar seperti natal dan imlek juga kerap menyajikan nastar. Jadi, bukan hanya saat hari raya Idul Fitri saja.

Terlebih, sekarang nastar memilki berbagai varian isi. Mulai dari selai strawberry, blueberry, durian, dan isian lain sesuai kreasi.

5. Nastar melambangkan kemakmuran

Dibalik manisnya nastar, menyimpan filosofi yang cukup menarik. Bagi etnis Tionghoa, nastar disebut sebagai ong lai yang berarti pir emas. Pir emas tersebut dipercaya sebagai simbol dari kemakmuran, rezeki dan dan keberuntungan.

Baca Juga :   Menerima Makanan Buka Puasa dari Non-muslim, Bolehkah?

Lebaran sebentar lagi nih. Udah siapin kue apa aja? (bel/may)