Ngobrol Bareng Trio Kawan Penggagas Razia Perut Lapar

1650

“Kalau saya seperti kata salah satu artis, kita diciptakan dengan dua telinga dan dua tangan untuk menutup telinga kita dari jutaan mulut orang lain. Tangan kita tak cukup untuk menutup satu persatu mulut mereka,” ucap setyo.

“Gapapa, itu bagus, dengan niat mengajak orang lain dalam berbuat baik itu dianjurkah malah,” sambung Andaru, mengutarakan jawaban dari Ustad.

Donasi terus berdatangan secara sukarela, teman-teman Setyo dari PT.KAI mulai ikut membantu. Kini, total donatur sudah mencapai 25 orang. Tanpa ada target jumlah donasi, Razia Perut Lapar menerima bantuan berapapun.

“Dari temen9-temen SMA, dari teman KAI, kita sebar lpostingan lpada Rabu, donasi terkumlpul, lalu Jumat kita bagikan,” ucapl Setyo.

Baca Juga :   Kisah Mantan Pemandu Wisata, Terpuruk hingga Bangkit karena Wabah

Dengan tagline Truly Happines, Setyo bersama trio kawannya, punya prinsip kebahagiaan sejati adalah saat kita bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain.

“Rasanya luar biasa mas, saat berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan, kelihatannya sepele dan sederhana untuk kita, saat melihat respon mereka, di situ letak kebahagiannya, bahwa truly happlines, saat kita bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain,” Ucap Setyo.

Tidak hanya razia perut lapar, setiap bulan, Setyo mengajak donatur mengunjungi Panti Asuhan Darul Aitam di Cangkringmalang, Kecamatan Beji. Disana para donatur bisa bertatap muka dengan anak yatim, dan berbagi rezeki kepada mereka. Sebagai “ganti”, para donatur mendapalt doa dari anak yatim yang dianggap salah satu doa yang mujarab.

Baca Juga :   Pohon Toleransi di Timur Jawa

“Mereka disana didoakan agar tetap istiqomah dalam berbagi kebaikan, dan hal-hal baik, disitu reward bagi donatur,” ucap Setyo.

Rencananya, Truly_Happines akan melebarkan sayap untuk lebih banyak membantu orang lain. Salah satu yang akan segera dilaksanakan ialah, berbagi sembako. Di tengah jalan, mereka merasa masih ada yang kurang. Setyo merasa orang-orang tersebut mendapat makan sekali saja, tapi untuk keluarganya tidak.

Tergerak dari alasan itu, kini ketiganya mengupayakan donasi dari dermawan perorangan dan akan berusaha menggandeng CSR untuk menyalurkan sembako ke orang-orang yang membutuhkan.

Mereka akan menggandeng dinas terkait atau pemerintah desa sebagai pendamping sekaligus plenyedia data penduduk yang benar-benar membutuhkan, agar sembako yang dibagikan benar-benar jatuh ke tangan yang tepat.

Baca Juga :   Mengunjungi Taman "Bunga Abadi" Edelweiss di Tosari

“Tapi yang terpenting, kita istiqomah dulu, kita sudah berjalan istiqomah sudah bagus, semoga ke depannya akan ada banyak orang baik yang tergerak bersama berbagi kebaikan dan kebahagiaan,” tutup Setyo. (*)