Ikon Kota Adalah Representasi Budaya

4545

Padahal, dengan sederet kekayaan sejarah dan peradaban kebudayaan di Kota Pasuruan tercinta ini sangatlah mudah menemukan ikon kota. Sejak zaman kerajaan Kota Pasuruan yang merupakan kota Bandar kuno yang memiliki pelabuhan besar, pada era kolonial merupakan salah satu kota penting dengan peradaban yang maju selain Batavia dan Semarang. Hingga pasca kemerdekaan pun Kota Pasuruan masih memiliki spirit kebesaran dan kejayaan dari baik dari industri maupun dari segi interaksi sosial masyarakat yang heterogen dan mampu hidup dalam satu nafas tanpa adanya sekat ketimpangan sosial.

Sebagai fungsi hias, mudah-mudahan replika sepeda tersebut merupakan satu-satunya penanda kurangnya proses kolaborasi antara pemangku kebijakan dan budayawan, seniman, dan komunitas kreatif. Sehingga terkesan tergesa-gesa dan tanpa makna.

Baca Juga :   Baliho Klaim Kemenangan Prabowo - Sandi di Pasuruan Dipasang Orang Tak Dikenal

Padahal jika menggunakan pola pikir pragmatis ikon perahu nelayan, mesing giling tebu, atau instalasi besi sudah cukup mewakili Kota Pasuruan. Dan, alangkah lebih cantik benda yang sudah terpasang tersebut tidak ditempatkan pada tempat yang strategis seperti saat ini. Tidak bernasib sama dengan rumah-rumah tua peninggalan sejarah, pelabuhan kota, serta hiasan-hiasan di batas kota dan lampu-lampu pada tiap jembatan yang sempat indah 5 tahun yang lalu.

Tabikā€¦ (*)