Sampoerna Laporkan Hasil FY 2020, Tegaskan Komitmen Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional 

1335

 

Jakarta (Wartabromo.com) – PT HM Sampoerna mengedepankan berbagai upaya untuk menjaga keselamatan karyawan serta produktivitas kegiatan usahanya. Hal ini demi mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan menyesuaikan bisnis untuk tatanan kehidupan baru dan berinvestasi pada transformasi organisasi dan inisiatif untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

PT HM Sampoerna juga telah mengumumkan hasil kinerja tahun 2020. Hasilnya, perusahaan tetap teguh dalam komitmen menyesuaikan bisnis serta mendukung upaya pemulihan dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui beragam inisiatif untuk karyawan dan mitra usaha, para pelaku UMKM, serta masyarakat luas.

Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis dalam keterangannya (release), menyadari dampak luas dari pandemi terhadap perekonomian. Langkah penanggulangan pandemi dan pembatasan sosial menciptakan lingkungan pasar yang menantang dan mempengaruhi permintaan domestik.

Baca Juga :   Wali Kota Malang Apresiasi Bantuan Mesin PCR Lengkap dan APD dari Sampoerna

Lebih lanjut, pada 2020 terdapat kenaikan tarif cukai hasil tembakau secara rata-rata tertimbang sebesar 24 % dan kenaikan harga jual eceran (HJE) sebesar 46 %. Kedua faktor tersebut berdampak pada penurunan volume industri hasil tembakau nasional sebesar 9,7 % pada tahun 2020. Sekaligus juga berdampak pada kinerja Perseroan. Yaitu pendapatan bersih senilai Rp 92,4 triliun dan laba bersih Rp 8,6 triliun dengan penurunan masing-masing sebesar 12,9 % dan 37,5 % dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kondisi ekonomi yang menantang berakibat pada penurunan volume penjualan Perseroan yang signifikan. Yakni mencapai 19,3% pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 memperburuk isu daya beli masyarakat yang bahkan sudah ada sejak sebelum pandemi. Terutama pembatasan sosial di wilayah perkotaan dimana pangsa pasar kami besar, yang mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap portofolio kami,” ujarnya.

Baca Juga :   Stapa Center dan Sampoerna Ajak Stakeholder Berperan Aktif dalam Pengembangan Desa Wisata

“Namun begitu, kami tetap mempertahankan kepemimpinan pasar dengan pangsa pasar sebesar 28,8% di 2020,” lanjut Mindaugas pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan virtual, Kamis (27/5) lalu. Perusahaan juga mengumumkan dividen sebesar Rp 72,8 per saham untuk 2020. Pada 2020, kinerja Sampoerna disokong oleh portofolio SKT yang bertumbuh sebesar 1,2 poin persentase menjadi 7,2 % pada tahun 2020. Hal ini juga termasuk Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, dan Sampoerna 234 yang diluncurkan pada Maret 2020.

Hal ini memperkukuh posisi kepemimpinan pasar Sampoerna di segmen SKT dengan pangsa pasar sebesar 37,7 % pada tahun 2020. Sementara untuk segmen sigaret kretek mesin dan sigaret putih mesin (SKM dan SPM), sejalan dengan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, peningkatan tarif cukai yang signifikan dan dampak ekonomi dari pandemi telah mengakselerasi peralihan pembelian ke produk yang memiliki 2021 Rapat Umum Pemegang Saham pajak cukai lebih rendah (downtrading), yang mana hal ini mempengaruhi produk segmen menengah/bawah kami seperti Dji Sam Soe Magnum Mild, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna U.

Baca Juga :   Philip Morris International Tunjuk Jacek Olczak sebagai Chief Executive Officer

Di sisi lain, merek premium Sampoerna, Sampoerna A, mencatat pertumbuhan pangsa pasar sebesar 0,4 poin persentase menjadi 11,8 % pada 2020. Hal ini mencerminkan keberhasilan dari kemasan baru yang diluncurkan pada kuartal keempat 2019 serta inisiatif-inisiatif merek lainnya. Begitu juga untuk merek premium sigaret kretek mesin dengan tar tinggi Dji Sam Soe Magnum Filter yang juga mengalami peningkatan pangsa pasar 0,4 poin persentase, mencapai 1,9 % pada 2020. (day/**)