Wakil Ketua KPK ke Unzah Genggong Ada Apa?

643

Kraksaan (WartaBromo) – Pasca penangkapan Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari, Wakil Ketua KPK RI Nurul Ghufron datang ke Kabupaten Probolinggo pada Senin 21 Maret 2022. Lantas ada keperluan apa, mantan aktivis PMII tersebut ke Probolinggo untuk pertama kalinya?

Wakil ketua KPK, Nurul Ghufron menyebut, pihaknya terus mendalami menelusuri Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin, suaminya. Selain tentunya kasus jual beli jabatan yang persidangannya tengah bergulir di Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya.

“Kami juga tengah mendalami dugaan hasil-hasil korupnya yang disembunyikan, disamarkan, ataupun yang dialihkan pada aset dengan atas nama orang lain,” sebutnya usai memberi materi kuliah pakar di Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong

Baca Juga :   Masjid Ditutup hingga Tiara Idol Berdarah Winongan | Koran Online 5 Juli

Akademisi Hukum itu tidak menampik, jika dari pendalaman yang dilakukan penyidik akan memunculkan tersangka baru. Namun, untuk menetapkan tersangka baru ini, pihaknya masih memerlukan bukti yang cukup. Supaya upaya yang dilakukan tidak mentah dalam proses peradilan.

“Kami mentersangkakan orang lain itu, tergantung pada berdasarkan minimal ada 2 alat bukti. Kalau 2 alat bukti itu ternyata melibatkan pihak lain, maka tentu kami akan lakukan proses penyelidikan dan penyidikan,” ujar pria kelahiran Sumenep Madura itu.

Peran aktif masyarakat, juga diharapkan oleh KPK. Yakni dengan melaporkan setiap tindakan yang mengarah terhadap pengembangan kasus korupsi. Sehingga pihaknya dapat terus mengembangkan kasus korupsi dengan maksimal.

“Laporkan jika ada pihak-pihak lain yang terlibat, mau suap, gratifikasi, atau pemerasan, bukan hanya yang berhubungan dengan perkara ini, tapi juga kika ada peristiwa lain,” tandas Gufron.

Baca Juga :   Pemuda Kotaanyar Curi Trail di Paiton Usai Pesta Miras

Di lain pihak, Rektor Unzah Genggong Abd. Aziz mengatakan, sengaja mengundang KPK. Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang hal-hal yang berbau korupsi. Sehingga, para mahasiswa yang merupakan generasi masa depan, bisa terhindar dari budaya korupai sejak dini.

“Mahasiswa saat ini merupakan penyangga negara di masa mendatang, kami ingin didik mereka agar terhindar dari budaya korupsi, sehingga bangsa ini ke depan bisa semakin makmur,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Tanaszaha tersebut. (cho/saw)