Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan melakukan langkah proaktif untuk mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kali ini, Dinkes berkeliling menggunakan mobil sebagai sarana untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Dinkes mengajak seluruh masyarakat Kota Pasuruan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan DBD di lingkungan mereka.
Shierly Marlena, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan mengatakan, di musim menuju pancaroba ini beberapa antisipasi untuk penyebaran DBD terus dilakukan. Salah satunya yakni siaran keliling untuk memberikan edukasi masyarakat lebih menjaga kebersihan.
“Siaran keliling dan edukasi masyarakat lewat berbagai media, pembagian abate di masyarakat lewat kader kesehatan semua kelurahan, tetap mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan PSN 3M,” kata Shierly, Rabu (27/3/2024).
Pendekatan ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi penyebaran penyakit yang meningkat, terutama selama musim hujan. Dengan demikian, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menghindari faktor-faktor yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat ditingkatkan.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau pada masyarakat jika sakit dan mengalami gejala seperti DBD segera datang ke faskes terdekat.
“Dan yang mengalami gejala seperti DBD segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat supaya tidak terjadi keterlambatan,” paparnya.
Diketahui, tim Dinkes juga memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda DBD serta langkah-langkah apa yang harus diambil jika seseorang diduga terkena penyakit tersebut.
Kegiatan ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan diri dalam menghadapi ancaman penyakit menular seperti DBD.
Dari data yang didapat, kasus DBD tahun 2024 di Kota Pasuruan kini berjumlah 15. Dengan rincian bulan Januari 3 kasus, Februari 6 kasus, dan bulan Maret ini 6 kasus. (don/**)
