Probolinggo (wartabromo.com) – Polisi akhirnya menguak motif kasus bakar diri sekeluarga di Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Dimana Soleha depresi pasca cekcok dengan sang suami, Siham. Sehingga nekad bunuh diri dengan berbekal 2 liter bensin.
Pasca kasus pembakaran diri oleh Soleha (35), polisi pun kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa barang bukti, seperti sandal jepit, sisa rambut, serta sisa jarik yang digunakan sebagai gendongan, diamankan polisi.
Dari keterangan sejumlah saksi, diketahui bahwa Soleha membeli 2 liter bensin pada Minggu (8/4/2018). Alasannya untuk mengisi tangki sepeda motornya. Namun, keesokan harinya, ternyata bensin itu digunakan untuk membakar diri bersama anaknya, Faris (1,5), ditengah ladang jagung milik keluarga.
Upaya membakar diri itu, merupakan puncak depresi Soleha. Pasalnya, selama 3 bulan terakhir, ibu tiga anak itu tidak disapa oleh suaminya. Hal itu terjadi pasca pasangan suami istri itu, terlibat cekcok hebat.
Pihak kepolisian menduga bahwa upaya nekad Soleha itu, dipengaruhi oleh depresi akibat konflik rumah tangganya.
“Motifnya sementara ini, memang tiga bulan yang lalu. Dimana ibu ini sempat mempunyai masalah keluarga dengan suaminya. Istilahnya tidak pernah dimaafkan oleh suaminya, sehingga depresi sedikitlah karena tidak diamaafkan suaminya,” ujar Kasatrekrim Polres Probolinggo, AKP. Riyanto, Selasa (10/4/2018).
Namun, untuk kepastian polisi berencana akan memeriksa Soleha, jika kondisi kesehatannya memungkinkan.
“Sementara sudah ada pemeriksaan saksi-saksi, suaminya dan yang menemukan tkp pertama itu sudah dimintai keterangan. Sementara ibu itu sendiri masih belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya,” tambah mantan Kasatreksrim Polresta Pasuruan itu.
Hingga kini, kasus bakar diri tersebut diselidiki pihak yang berwajib. Sementara itu, Soleha pada Selasa pagi, dipindah ke ruang ICU RSUD dr. Mohammad Saleh karenakan kondisi semakin menurun. (fng/saw)
