Probolinggo (wartabromo.com) – Jelang kemerdekaan, berbagai ragam lomba digelar warga. Satu diantaranya lomba membaca kitab kuning oleh santri, di Ponpes Nurul Islam, jalan Merapi, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Kamis (16/08/2018).
Setidaknya 250 santri mengikuti lomba membaca kitab yang erat dengan pondok pesantren ini. Mulai baca kitab kuning berbahasa Arab, mengartikannya, hingga menjawab pertanyaan yang diajukan juri mengenai teks yang dibaca. Setidaknya 3 ketentuan dinilai, yakni dari sisi tajwid, ilat dan nahwu sorrof.
Salah satu peserta, Nanda Aulia Savina (15), mengungkapkan ikuti lomba dengan membaca kitab Taisirul Holaq (Cahaya Akhlaq) karya Hafid Hasan Mas’udi.
Siswi kelas 9 di SMP Nurul Islam itu mengatakan, kitab tersebut merupakan kitab yang secara khusus membahas tentang akhlaq. Ia mengaku deg-degan sekaligus senang bisa turut dalam ajang ini.
“Seneng juga, tapi deg-degan ikut lomba ini, soalnya tidak ada persiapan. Agak susah bacanya karena berbeda dengan kitab lain, meski saat ngaji juga baca kitab kuning. Namun karena dilombakan dan di depan banyak orang, ya juga sedikit kurang pede,” ujarnya seusai mengikuti lomba.
Sementara itu, Pembina Yayasan Nurul Islam Ustad Mukhlas mengatakan, lomba baca kitab kuning kali ini, merupakan bagian dari memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Selain itu, juga untuk mengoptimalkan budaya pondok pesantren.
“Sebenarnya tak hanya agustusan, lomba baca kitab kuning juga dilakukan saat momen-momen besar lainnya. Yang pasti lomba baca kitab kuning tersebut memang setiap tahun di laksanakan di Ponpes. Jenis kitabnya juga banyak yang dilombakan untuk dibaca,” ujar Ustad Mukhlas.
Diketahui, kitab kuning merupakan kitab khas yang rutin dijadikan landasan pondok pesantren. Dalam lomba tersebut 3 kitab kuning dilombakan untuk dibaca yakni Kitab Fathul Qorib, Taisirul Holaq dan Safinatun Najah. (fng/saw)
