Pasuruan (WartaBromo.com) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur. Diperkirakan puluhan titik api tersebar di Pasuruan hingga Lumajang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut, setidaknya ada 3 hutan yang terbakar. Ketiganya yakni di kawasan Gunung Arjuno; Kabupaten Malang, Hutan di Puncak B-29; Kecamatan Senduro-Lumajang, Hutan Gunung Ringgit; Kecamatan Prigen-Kabupaten Pasuruan.
Sebanyak 2 titik api dilaporkan berada area Gunung Mujur blok Curah Banteng wilayah RPH Karangan dan blok Pusuk Lembu, Kecamatan Karangploso.
Sementara menurut pantauan Lapan Fire Hotspot, ada belasan titik panas yang berada di Gunung Arjuno.
Lalu di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, hutan dan lahan di Gunung Ringgit juga terbakar sejak Jumat (11/10/2019). Setidaknya ada 12 titik api yang masih menyala. Empat titik di antaranya ditandai dengan warna merah menyala.
Sementara di Lumajang, hutan di kawasan B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro terbakar. Beberapa titik api terpantau petugas. Seperti di Dusun Gedok, lalu blok ebeng-ebeng api, pusung tengah, pusung manggong dan pulosari.
Lalu ada juga 4 titik panas yang terdeteksi di Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang. Titik tersebut terlihat dalam Fire Hotspot milik Lapan.
Selain lokasi tersebut, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Lereng Bromo, kemarin. Menurut pantauan, kobaran api terlihat di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, tepatnya di alas Tengger.
Total, Lapan mendeteksi 39 titik panas yang tersebar di Jawa Timur. Berikut rinciannya.
- Prigen, Kab Pasuruan : 12
- Gading, Kab Probolinggo : 2
- Rowokangkung, Kab Lumajang : 4
- Botolinggo, Bondowoso : 2
- Arjasa, Kab Situbondo : 1
- Banyu Putih, Situbondo : 1
- Banyuglugur, Situbondo : 2,
- Panti, Jember : 1,
- Singosari, Kab Malang : 9
- Karangploso, Kab Malang : 2
- Jatirejo, Kab Mojokerto : 1
- Mojowarno Jombang : 1
- Kare, Kab Madiun : 1
Sampai saat ini, petugas masih terus berupaya memadamkan api di lokasi kebakaran tersebut. Beberapa titik api terpantau sudah padam. Namun, tak sedikit yang apinya masih terus berkobar. (may/ono)
