Beji (Wartabromo.com) – Kepedulian kita saat pandemi Covid-19 banyak tertuju pada acara seremonial. Pembagian takjil ke penguna jalan atau kaum duafa. Sementara, anak yatim, fakir miskin dan kaum janda belum banyak disentuh.
Nah, saat menjelang penghujung Ramadan ini, kepedulian terhadap anak yatim, fakir miskin, dan janda di Dusun Beji dan Ketiron Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan mendapat perhatian. Mereka sekaligus menyelenggarakan acara ulang tahun ke-7 lembaga Nikmatul Yatim.
Acara ultah dibingkai santunan ini juga dihiasi dengan buka bersama. Selanjutnya salat Maghrib dan Isya sekaligus tarawih bersama di Masjid Ashabul Yamin. Acara dilanjutkan dengan khotmil Qur’an dan doa bersama. Setelah selesai, menuju acara inti yakni pemberian santunan.
Sebanyak 28 anak yatim dan fakir serta 48 janda terlihat khusyuk. Santunan diberikan pada 17 Mei 2020, atau bertepatan dengan 25 Ramadan 1441 H. Mereka berkumpul dengan instruksi protokol kesehatan.
“Anak-anak dan ibu-ibu saya harap tetap menjaga kebersihan nggeh. Patuhi protokol pemerintah. Saya juga minta agar menghemat uang saku buat keperluan sekolah. Hindari kebutuhan yang tidak penting,” ujar Tejo Purnomo, ST, Ketua Nikmatul Yatim saat memberikan sambutan.
Santunan pada anak yatim, fakir miskin dan janda ini berkat support dari CV. Riszky Maju Makmur Sejahtera (RMS). Pabrik rokok pimpinan H. Rokhmawan ini hampir setiap tahun tidak pernah lupa menyantuni anak yatim, fakir miskin, dan janda di wilayah Beji, Gempol, dan sekitarnya.
Para anak yatim dan fakir diberikan santunan berupa uang saku, peralatan sekolah baju, tas sepatu sekolah, baju lebaran. Sementara untuk janda mendapat beras 5 Kg dan uang santunan. “Kita semua berterima kasih kepada abah H Rokhmawan. Kita semua berdoa semoga rezeki beliau barokah dan menjadi ladang amal untuk bekal di akhirat kelak,” doanya.
Selain CV RMS, menurut Tejo, donatur juga datang dari wilayah Beji dan sekitarnya. Bahkan juga berasal dari luar kota. Seperti dari Nunukan Kalimantan , Boyolali, Jakarta, Surabaya. Pemberian support santunan ini menjadikan para anak yatim, fakir miskin dan janda di wilayah Beji merasa diperhatikan.
“Seneng. Iso digae riyoyoan (Senang. Bisa dipakai untuk hari raya),” ujar Ahmad Dikri Maulana, salah satu anak yatim yang mendapat santunan sambil menenteng tas dan memasukkan uang saku. (day/*)
