Nasi Ini Cocok Untuk Penderita Kolesterol dan Diabetes

1073

Sukapura (wartabromo.com) – Nasi Aron merupakan masakan khas warga Tengger di Lereng Gunung Bromo. Kuliner yang berbahan jagung putih ini, tidak ada bedanya dengan nasi putih pada umumnya. Hanya saja, nasi aron lebih tahan kenyang, dan berasa gurih karena terbuat dari jagung yang hanya ada di kawasan lereng Bromo.

Selain karena rasanya yang lezat dan khas, nasi aron diburu karena memiliki banyak khasiat. Campuran nasi aron yang gurih dan sayur daun ranti yang pahit, mampu menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes. Tak hanya itu, paduan nasi aron dengan sambal pedas dapat menahan lapar hingga berjam-jam.

Menurut Mbah Lamsia (70), warga Pedukuhan Seruni, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura,  untuk membuat makanan yang kaya akan khasiat ini cukup gampang. Jagung putih yang panennya 4-5 bulan sekali, harus dipipil terlebih dahulu. Kemudian ditumbuk sampai setengah halus dan direndam ke air selama kurang lebih empat hari, lalu dijemur hingga kering.

Baca Juga :   Gus Irsyad Paling Depan Tolak Fullday School

IMG-20170312-WA0060

Selanjutnya, jagung itu ditumbuk lagi hingga halus dan disaring. Kemudian dikukus 30 menit, setelah itu diangkat dan disiram dengan air panas serta diuleni atau diaroni. Selesai diaroni, dikukus lagi tiga puluh menit lamanya hingga matang.

“Bentuknya, sesuai dengan selera. Biasanya, warga Tengger, nasi aron dikepel-kepel. Jika cara menyimpannya baik atau bagus, nasi aron bisa tahan lebih dari satu minggu,“ tuturnya.

Biasanya, penyajian Nasi Aron bersama dengan makanan pendamping lain. Seperti sayur daun ranti, tahu, campuran kentang dengan tahu, tempe, dan ikan laut. Tak lupa tambahan sambal terasi yang akan memberi sensasi ekstra di lidah. Makanan ini, juga menghangatkan badan. Karenanya sangat cocok dikonsumsi warga Tengger, lereng Gunung Bromo, yang bersuhu dingin.

Baca Juga :   1.000 Pabrik di Kabupaten Pasuruan Tak Miliki Amdal Lalin

“Makanan khas masyarakat Tengger, dan mulai ditinggal oleh sebagian warga Tengger. Mereka beralih mengkonsumsi nasi putih, karena proses pengolahannya lebih praktis, ketimbang nasi aron. Pemkab berkomitmen melestarikan dan membudayakan nasi aron di kalangan masyarakat Probolinggo,” tutur Camat Sukapura Yulius Christian. (saw/saw)