Pemerintah Jadikan Kabupaten Pasuruan Sebagai Laboratorium Kesehatan

791

Pasuruan (wartabromo) – Pemerintah Pusat akan menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai Laboratorium Lapangan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kabupaten Pasuruan dipilih sebagai Laboratorium Lapangan Kesehatan karena memiliki komitmen tinggi terhadap permasalahan. Pemkab Pasuruan memperhatikaan isu-isu kesehatan, mulai dari demam berdarah, HIV hingga Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia (IPKM).

“Kami sangat mendukung semua kegiatan pemerintah pusat yang memberikan dampak positif, terutama laboratorium lapangan kesehatan ini. Silahkan melakukan penelitian di Kabupaten Pasuruan, dan sekaligus saya berharap untuk bisa memberikan kontribusi terhadap isu-isu dan permasalahan kesehatan di Kabupaten Pasuruan, demi menciptakan Kabupaten yang sehat,” kata Bupati Irsyad Yusuf, Jumat (30/9/2016).

Kesepakatan Bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan ditandatangani Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Siswanto, di Pringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati Pasuruan, Kamis (29/09).

Baca Juga :   Idul Adha 1439 H, CCAI Serahkan 111 Hewan Kurban

“Kabupaten Pasuruan kebetulan juga daerah yang lokasinya dekat dengan bandara dan surabaya, sehingga sangat memungkinkan untuk kita melakukan banyak penelitian kesehatan. Terima kasih untuk Bupati Pasuruan yang begitu luar biasanya menyambut MoU ini,” kata Siswanto.

Laboratorium lapangan yang dimaksud Siswanto bukanlah sebuah bangunan yang berdiri di Kabupaten Pasuruan, melainkan kegiatan penelitian terhadap kasus-kasus kesehatan yang terjadi di semua daerah se-Indonesia. Dia mencontohkan tentang trend kasus HIV AIDS yang masih marak di tanah air, pihaknya bersama dengan tim telah melakukan penelitian di Kecamatan Beji dengan hasil yang maksimal.

“Kita lihat bagaimana cara yang dilakukan oleh Pemkab Pasuruan untuk mengatasi permasalahan HIV AIDS di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, kita juga melihat bagaimana para ibu-ibu, remaja dan orang-orang dewasa menyikapi masalah HIV AIDS di tengah-tengah masyarakat. Itu adalah salah satu contoh dari kegiatan yang nantinya akan kita mulai dalam beberapa waktu ke depan,” imbuhnya. (mil/fyd)