Kantor DPC PDI-P Kota Pasuruan Didatangi Polisi, Ada Apa?

246

Pasuruan (WartaBromo.com) – Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan tiba-tiba didatangi sejumlah polisi. Polisi menyebut, itu merupakan patroli pengamanan menjelang pemilu.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan, Tedy Armanto mengungkapkan, ada empat anggota polisi yang datang ke kantor parpolnya pada Kamis (02/11/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

“Saat itu di kantor hanya ada pegawai sekretariat perempuan. Dia kaget tiba-tiba didatangi polisi,” ujar Tedy, Jumat (03/11/2023).

Tedy menyebut, kedatangan mereka tanpa pemberitahuan ke DPC dan tidak menunjukkan surat tugas. Selain itu, kata dia, petugas kepolisian yang datang memberikan pertanyaan yang sifatnya terlalu mengarah ke aktivitas internal partai.

Ia menyayangkan peristiwa yang terjadi kemarin. Menurutnya, jika ada kegiatan seperti itu, seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu ke DPC dan disertai surat tugas.

“Kami ini kan lembaga resmi, partai resmi, dan tidak ada kegiatan yang bagaimana-bagaimana. Mengapa tidak melalui pemberitahuan dulu,” imbuh Tedy.

Terpisah, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Makung Ismoyo Jati membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, itu adalah kegiatan patroli pengamanan pemilu 2024.

Sejak 19 Oktober 2023, polisi menggelar Operasi Mantap Brata hingga tahap pelantikan presiden dan wakil presiden. Pada Rabu (01/11/2023), polisi patroli di kantor Partai Golkar Kota Pasuruan dan kantor PPP Kota Pasuruan.

“Di sana (kantor PPP) ditemui petugas yang berjaga di sana dan kami dialog. Intinya kami memberikan rasa aman dan komunikasi yang baik dengan parpol,” ujar Makung.

Kemudian di hari berikutnya, Kamis (02/11/2023), polisi kembali melakukan patroli ke kantor Partai Demokrat Kota Pasuruan, namun tidak ada orang di kantor tersebut.

Polisi kemudian melanjutkan patroli ke kantor DPC PDI Perjuangan. Ada empat anggota polisi di sana. Mereka ditemui oleh pegawai sekretariat DPC PDI Perjuangan dan sempat melakukan dialog.

Soal disebut pertanyaan polisi ke pegawai sekretariat terlalu mengarah ke aktivitas internal partai, Makung menepisnya. Ia bahkan menunjukkan rekaman video saat polisi datang ke kantor DPC PDI Perjuangan hingga cara berdialog dengan petugas.

Makung menambahkan, dasar polisi melakukan patroli ke kantor peserta pemilu tersebut merupakan upaya pengamanan preventif. Tidak hanya kantor parpol, melainkan juga kantor KPU dan Bawaslu.

Soal disebut tidak ada surat perintah, Makung menyebut bahwa anggotanya sudah dilengkapi surat perintah. Namun begitu, Makung mengakui pada kegiatan tanggal 1 dan 2 November tersebut memang belum ada pemberitahuan kegiatan patroli kepada kantor parpol.

“Patroli kami keliling ke kantor parpol dan jika ada orang di dalam, kami berhenti dan berdialog, apa yang bisa kami bantu untuk pengamanan di sana. Kami tidak ingin di Kota Pasuruan ada provikasi perbuatan pidana dengan sasaran kantor parpol,” imbuh Makung.

Setelah adanya peristiwa kemarin, Makung melanjutkan, pihaknya ke depan bakal melakukan evaluasi.

“Kami akan evaluasi. Apakah ke depan kami patroli ke kantor parpol tetap dilaksanakan atau berganti kegiatan lain. Sampai dengan penetapan capres dan DCT nanti, kami akan fokus ke penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu,” pungkas Makung. (tof/asd)