Suspek Difteri, Bocah Tiris Meninggal

972

Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang bocah berusia 6 tahun asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo meninggal dunia karena suspek difteri. Upaya dari tim medis RSUD Waluyojati Kraksaan selama 2 hari, tak mampu menyelamatkan nyawanya.

Meninggalnya pasien difteri ini dibenarkan oleh Humas RSUD Waluyojati Kraksaan, Sugianto. Ia menjelaskan bahwa anak yang meninggal dunia itu berinisial MF, warga Desa Tulupari. Bocah yang masih duduk di sekolah dasar itu meninggal dunia pada Minggu (24/12/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Betul ada pasien anak yang meninggal dunia karena didiagnosa terkena penyakit difteri. Tim medis rumah sakit ini, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pengobatan secara intensif. Namun, Tuhan berkehendak lain,” kata Sugianto, Senin (25/12/2017).

Baca Juga :   Peringati Hari Ibu, Siswa TK Lepas Penyu

Sugianto mengatakan pasien ini merupakan rujukan dari Puskesmas Ranu Gedang, Kecamatan Tiris. Anak ini masuk ke rumah sakit pada 22 Desember sekitar pukul 17.00 dengan diagnosa suspect difteri. Oleh pihak rumah sakit, MF, kemudian ditempatkan di ruang perawatan Dahlia. Di ruang ini, MF mendapatkan dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dr Made, SpA.

“Jadi pasien anak ini dirawat selama dua malam di ruang Dahlia. Kemudian pada Minggu pagi kondisinya memburuk. Sekitar pukul sepuluh, pasien ini meninggal dunia,” ujar penggiat Tenis Meja ini.

Berdasarkan penuturan Mardjono, ayah MF, putranya yang lahir pada 18 Oktober 2011 itu, mengalami demam selama 5 hari. “Anak saya itu alami demam, kemudian mengeluh nyeri saat menelan makanan. Selain itu, lehernya terlihat seperti membengkak. Sehingga saya memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” tuturnya. (saw/saw)