Pencak Silat, Bela Diri Sarat Filsafat

5646

Bapak Kamarun, salah satu pendekar sepuh dari desa Karangpandan Rejoso Pasuruan, menjelaskan bahwa setiap langkah kembangan atau gerakan dasar pencak silat mengandung makna. Jangankan kuda-kuda, gerakan kecil tangan, bahkan jemari pun memilik fungsi. Seperti contoh fungsi ibu jari ketika seorang pesilat memegang senjata. Ibu jari adalah titik lemah genggaman saat menyerang. Jadi jika seorang pesilat ingin melepas senjata dari lawan, ia harus melepasnya pada genggaman yang hanya dikunci oleh ibu jari. Karena dari situlah senjata akan mudah terlepas karena kekuatan genggaman ibu jari lebih lemah daripada titik lainnya.

Pak Kamarun yang pernah menjuarai pertandingan pencak seni di perguruan Pagar Nusa Mancilan Pasuruan ini juga mengatakan bahwa setiap inchi tubuh manusia memiliki titik lemah. Sekuat serta sehebat apapun seorang pesilat akan fatal jika diserang pada bagian titik lemah tersebut. Misalnya ketiak, leher, ulu hati serta lutut bagian belakang.

Baca Juga :   Mudik Lebaran, Daops 9 Tak Menambah Gerbong dan Keberangkatan Kereta

Gerakan-gerakan pencak silat yang sepintas seperti tak bertenaga, ternyata mematikan karena setiap gerakan mengincar titik –titik lemah tersebut. Dan yang lebih mematikan adalah kuncian yang bisa mencederai lawan hanya dengan satu gerakan kecil tanpa tenaga.

Namun sayang, generasi muda tak lagi mengenal apa itu pencak silat karena lebih tertarik dengan bela diri impor yang terkesan modern dan lebih hebat. Parahnya lagi, pemerintah tidak terinspirasi oleh pemerintah Cina yang mewajibkan setiap warga negara mempelajari kungfu. Atau setidaknya mendukung serta mempromosikan pencak silat di dalam negeri. Saat ini pencak silat lebih dikenal orang asing dari oleh bangsa sendiri. (zaq/zaq)