Banjir Bandang Tiris Akibatkan Puluhan Rumah Rusak dan 7 Jembatan Hancur

1734

Probolinggo (wartabromo.com) – Bencana banjir bandang dan tanah longsor memporakporandakan Kecamatan Tiris. Puluhan rumah dan jembatan hancur dalam hujam deras pada Senin (10/12/2018).

Banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tiris terjadi di 3 desa, yakni Desa Andung Biru, Desa Tiris dan Desa Tlogo Argo. Setidaknya 65 bangunan dan rumah rusak serta 7 jembatan penghubung hancur, dalam peristiwa yang memakan korban jiwa itu.

Kerusakan paling parah terjadi di Desa Andung Biru, dimana ada 63 rumah dan bangunan yang rusak. Di Dusun Lawang Kedaton ada 29 unit, Dusun Kedaton 24 unit dan Dusun Campoan 10 unit. Sedang sisanya, yakni 2 rumah rusak tertimpa longsor di Desa Tlogo Argo.

Baca Juga :   Temannya di PHK, Buruh PT Paverta Turun Jalan

Terjangan banjir bandang tak hanya memporak-porandakan rumah warga, tetapi juga merusak 7 jembatan yang ada di wilayah Kecamatan Tiris. Rinciannya 4 jembatan di Desa Andung Biru dan 3 jembatan di Desa Tiris. Jembatan-jembatan ini dilewati oleh sungai Sungai Lawang Kedaton yang bersatu dengan sungai Sumber Kapong.

“Untuk akses ke dua dusun di Andung Biru, hanya bisa dilewati roda dua dengan menerobos sawah warga atau jalan kalo saja. Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa lewat. Sementara aksesnya terputus. Ini terus kita upayakan pembersihan jalan. Semoga lekas bisa terbuka jalurnya, biar pasokan bantuan bisa masuk dan menjangkau daerah terdampak bencana,” kata Camat Tiris Robby Siswanto, Selasa (11/12/2018).

Baca Juga :   Video Keseruan Gerak Jalan Tempoe Doeloe Kabupaten Pasuruan

Selain merusak rumah dan menghancurkan jembatan, bencana alam tersebut juga memutus jalan antar kabupaten. Yakni di jalan penghubung Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Jember di Desa Tlogo Argo akibat tertimba longsor.

Sejauh ini, Pemerintab Kabupaten Probolinggo belum mengungsikan warga. Meski saat ini dikhawatirkan hujan kembali turun dengan lebat. Mengingat di daerah tersebut tengah memasuki musim penghujan.

“Belum, kami belum membangun tenda darurat. Sememtara warga mengungsi ke tempat saudaranya yang posisinya lebih tinggi. Masih menunggu perintah untuk dilakukan pengungsian para korban terdampak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto.

Dalam peristiwa ini, ada 2 korban jiwa melayang, yakni Siti Munawaroh (19) dan Akbar Maulana (10), warga Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru. Selain itu ada 566 Kepala Keluarga yang terisolir. (cho/saw)