Tak Terpengaruh Kelangkaan LPG, Warga Kedungasem Manfaatkan Biogas Limbah Tahu

178
Warga Kedungasem memanfaatkan biogas dari limbah tahu untuk memasak. Foto: Happy Lailatu Ansa.

Wonoasih (WartaBromo.com) – Kelangkaan yang terjadi pada LPG 3 kilogram alias LPG Melon, tak berpengaruh signifikan pada warga Kelurahan Kedungasem, Wonoasih, Kota Probolinggo. Warga memanfaatkan biogas limbah tahu, sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari.

BIogas limbah tahu itu, berpusat di pabrik tahu Proma, milik Ahmad Sidiq. Keberadaan biogas limbah tahu ini, salah satunya dirasakan Ernawati, ibu rumah tangga di sekitar pabrik tahu.

“Tidak ada dampaknya walau LPG melon langka. Karena satu tabung ini, cukup untuk sebulan,” kata Ernawati, Senin (31/07/2023).

Sehari-hari, Erna memanfaatkan biogas dari pabrik tahu untuk memasak. Biaya yang dipatok untuk berlangganan biogas limbah tahu ini pun sangat murah.

“Bayarnya 30 ribu rupiah, tapi itu sebetulnya dibagi dua. Yang 15 ribu untuk biaya biogas, yang 15 ribu sisanya tabungan hari raya,” imbuhnya.

Kesulitan mendapatkan gas melon pun tidak dirasakan warga sekitar. Sedikitnya 27 hingga 50 KK, memanfaatkan sambungan biogas limbah tahu ini.

Penggunaan biogas limbah tahu ini pun, sebetulnya bukan hal baru bagi warga sekitar pabriknya itu.

Sebab sudah ada sejak 2014 silam. Produksi tahu miliknya itu, menghasilkan limbah padat dan cair. Semula, cairan limbah dari pabrik tahu ini dibuang begitu saja.

Namun dampaknya buruk bagi lingkungan. Sehingga ada inisiatif untuk mengolah limbah cair produksi tahu, menjadi biogas.

“Satu tabung ini kalau penuh jumlahnya mencapai 27 meter kubik. Kalau sampai kelebihan, ada pipa pembuangan otomatisnya di atas sana,” jelas pemilik pabrik tahu, Ahmad Sidiq.

Proses produksi tahu yang menghasilkan biogas. Foto: Happy Lailatu Ansa.

Kelangkaan LPG melon juga berpengaruh pada konsumsi biogas. Sebelumnya, sambungan biogas ini hidup 24jam penuh.

Namun karena permintaan meningkat dan produksi tahu juga tidak sebanyak dahulu, maka diberlakukan sistem buka tutup saluran.

Untuk pagi hari, saluran dibuka sejak pukul 05.00 sampai stok biogas habis. Sedangkan sore hari, saluran dihidupkan sejak pukul 17.00 sampai 19.00.

Rata-rata dalam sehari, biogas yang bisa dihasilkan pabrik ini antara 15 hingga 20 meter kubik. (lai/saw)