Tetap Bisa Produksi Garam Saat Musim Hujan di Rumah Evaporasi

1878

Pasuruan (wartabromo) – Para petani garam di Kabupaten Pasuruan tak perlu gigit jari lagi tatkala produksi garam terhenti akibat datangnya hujan. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) akan segera melaunching Rumah Evaporasi yang tetap bisa memproduksi garam meski musim hujan.

“Kami mohon doanya saja agar inovasi ini betul-betul membuahkan hasil, karena kami ingin membantu para petani yang kerapkali tak bisa berbuat apa-apa tatkala produksi garam tiba-tiba berhenti atau tidak sama sekali karena faktor cuaca,” kata Slamet Nur Handoyo, Kepala DKP Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/7/2016)

Rencananya agustus mendatang pihaknya akan melakukan trial alias percobaan Rumah Evaporasi di dua lokasi, yakni wilayah Kecamatan Kraton dan Lekok. Lokasi tersebut memiliki area produksi garam yang masih banyak, sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan pilot project.

Baca Juga :   Pengepul Togel dari Kampung Pesantren Ditangkap

Untuk mendukung pembuatan Rumah Evaporasi tersebut, DKP telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 juta yang dipergunakan untuk pembelian seluruh kebutuhan.

“Evaporasi berbentuk piramida atau prisma yang terbuat dari plastik geo isolator, ukurannya bervariasi, di mana rumah tersebut tetap dapat dijalankan meski musim penghujan. Ada banyak sekali keuntungan yang didapatkan apabila menggunakan rumah evaporasi ini,” imbuhnya.

Keuntungan yang dimaksud adalah kemampuan memproduksi garam hingga dua kali lipat dari sistem tradisional maupun menggunakan teknologi geo isolator. Selain itu, garam yang dihasilkan dari rumah evaporasi memiliki kualitas bagus, yakni garam KW I, sehingga menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi hingga 500-700 per kilogram.

Baca Juga :   Ketika Parpol di Kabupaten Pasuruan Ramai-ramai Sodorkan Caleg di Hari Terakhir

“Warna garamnya jadi lebih putih, karena tidak banyak kotoran yang masuk ke dalam garam. Selain itu, kalau sudah musim hujan, air garam tercampur dan keruh, tapi kalau sudah dengan rumah evaporasi, air tetap jernih karena tak bersentuhan dengan tanah secara langsung,” terangnya. (*/*)