Status dan Foto Kakek Penjual Garam Keliling, Jadi Perbincangan Warganet

1870

Pasuruan (wartabromo.com) – Status facebook ditulis M Salman Al Farizi, salah seorang warga Pasuruan, mendadak viral dan jadi perbincangan warganet. Hal ini karena ia mengunggah foto kakek yang sudah sangat renta dan kurang dalam penglihatan, berjualan garam dengan membawa sepeda angin.

Lek ketemu wong iki tolong tukuen dagangane rek, arep gak arep wes tukuen ae. Anggap ae amal, celengan gawe mbesok di akhirat. Sakno wonge wes tuo, wes gak kuat kayak e gawe mancal sepedah e. Mripate kayak wes gk kuat ndelok maneng, sepedah e yo gak layak pakek wisan.” Tulis Salman dalam akunnya bernama ‘takono nang mbahku age’.

Jika diartikan, Salman ingin warga membeli dagangan kakek yang ternyata bernama Pak Latief ini. Salman juga menuturkan jika kakek Latief sudah tidak terlalu kuat mengayuh sepeda yang ternyata sudah tak layak pakai. Bahkan ia mempunyai penglihatan kurang jelas.

Baca Juga :   Nenek Musriah Tewas Ditabrak Motor saat Menyeberang

Salman juga menuliskan, pertemuannya dengan kakek Latief saat sedang terjatuh dan garam dagangannya tumpah.

Maeng pas liwat gk sengojo ketemu wong iku pas de.e tibo. Dagangane kutah. Wonge dagang uya (Tadi ketika lewat tidak sengaja ketemu orang itu saat dia terjatuh. Dagangannya tumpah. Orangnya jual garam),” imbuh Salman.

Kakek Latief diketahui tinggal di jalan K.H Ahmad Dahlan Pohjentrek. Sehari-hari berjualan garam dengan mengayuh sepeda angin butut sampai ke daerah Kejayan.

Sang kakek ternyata juga tidak bisa menghitung uang, jadi pembeli diminta mengambil kembaliannya sendiri. Dalam status yang disukai ratusan netizen ini juga dijelaskan, pembeli akan merasakan bagaimana melihat kakek Latief tersenyum ‘sumringah’ saat dagangannya dibeli.

Baca Juga :   Lomba Foto Selfie RTH Publik Bapedda Kota Pasuruan Panen Kritikan

Wonge yo gak iso itung2an dadi awakmu lek tuku gawe duwek lebih, awakmu nyusuk i dewe tp yo ojok di apusi pisan wonge, saaken wes tuo. Koen bakalan ero rasane yaopo pas ndelok wong iku guyu semringah polae dagangane keon tuku. (Orangnya ya tidak bisa berhitung jadi kalian kalau beli dengan uang lebih, kalian mengambil pengembaliannya sendiri, tapi ya jangan dicurangi orangnya, kasihan sudah tua. Kamu akan tahu rasanya bagaimana saat melihat orang itu tersenyum sumringah karena dagangannya dibeli),” akhir status Salman.

Sampai saat ini status ini sudah mendapat banyak tanggapan warganet, berisi doa untuk kakek Latief. (may/ono)