Pemkab Probolinggo Siapkan Rp 900 Juta Bangun Jembatan Sungai Rondoningo

1283

Probolinggo (wartabromo.com) – Asa warga Dusun Kedungmiri, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan segera terwujud. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sudah menyiapkan anggaran dana senilai Rp. 900 juta untuk membangun jembatan.

Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, menuturkan pada 2017 lalu, Pemkab sudah melakukan perencanaan untuk membuat jembatan yang melintas di atas Sungai Rondoningo itu. Sesuai kajian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), jembatan yang cocok adalah jembatan gantung. Untuk keperluan pembangunan itu, Pemkab menganggarkan dana sebesar Rp. 900 juta.

“Insyaallah, pada triwulan pertama tahun ini proses lelangnya sudah berhasil dilakukan. Sehingga, pemenang tender dapat dengan segera melakukan pembangunan. Dengan begitu, permasalahan ketiadaan jembatan penghubung segera dapat diatasi. Warga dapat beraktivitas dengan normal, siswa juga dapat bersekolah tanpa harus was-was karena air banjir,” ujar Bupati Tantri, Sabtu (10/2/2018).

Baca Juga :   Sudah 3 Hari, Banjir di Beji dan Bangil Belum Surut

Bupati wanita ini mengungkapkan, sebenarnya Pemkab sudah berencana membangun jembatan di lokasi itu pada 2016 lalu. Namun, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), warga setempat lebih memilih untuk dibangun jalan mantap terlebih dahulu.

“Bukannya kami tidak mendengar atau tidak peduli terhadap keluhan rakyat. Sebelumnya, kami sudah menawarkan apakah pembangunan jembatan dahulu atau jalan aspal. Namun, dalam Musrenbangdes mayoritas warga sekitar menginginkan jalan aspal. Sehingga Pemkab terlebih dahulu membangun jalan aspal di desa tersebut, sesuai aspirasi rakyat. Dengan begitu, pembangunan jembatan ditunda, bukan dibatalkan,” terangnya.

Istri Hasan Aminuddin ini, menghimbau warga yang melintasi aliran Sungai Rondoningo tersebut untuk berhati-hati. Pasalnya curah hujan masih cukup tinggi pada msum penghujan ini. “Perlu adanya kewaspadaan jika terjadi hujan lebat di dataran tinggi atau hulu sungai Rondoningo,” tandas Tantri. (cho/saw)