Bocah TK Korban Pelecehan Dikunjungi Istri Bupati

554

kekerasan-seksual-anakBeji (wartabromo) – Kasus pelecehan seksual yang dialami Muhammad Rizal (6), bocah asal Warga Lingkungan Sentono, Kelurahan Glanggang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Istri Bupati Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf  bersama dengan Muspika Kecamatan Beji meluangkan waktunya untuk berkunjung ke kediaman rumah korban dengan melihat lebih dekat kondisi fisik maupun mental bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak itu, Kamis (19/6/2014).

Menurut Afif Mubarok (45) sang ayah, Paska kejadian yang menimpa Rizal, anaknya tersebut enggan untuk beraktifitas di luar rumah, seperti sekolah, mengaji, atau bahkan bermain dengan teman sebayanya.

“Saya sedih dan merasa berdosa, karena anak saya sampai seperti ini. Semoga, tidak akan ada lagi anak-anak yang  menjadi korban pelecehan seksual maupun kekerasan,” pungkasnya.

Baca Juga :   4 Siswa dan Seorang Pelajar Putri Digerebek dalam Satu Kamar Hotel

Afif sendiri tak sampai mengetahui jelas tentang kapan dan di mana kejadian tersebut berlangsung. Hanya saja, dirinya baru menyadari akan hal itu, tatkala melihat anaknya tengah mengalami demam tinggi, ditambah dengan kondisi kesehatan yang tak kunjung membaik.

“Pas saya periksakan, ternyata demamnya anak saya bukan sembarang demam, melainkan karena ada luka di bagian anus anak saya. Dari situlah saya kemudian bertanya kepada Rizal, hingga akhirnya dia cerita tentang kejadian pelecehan,” katanya.

Sementara itu, Lulis sendiri juga menyesalkan atas kejadian yang menimpa korban. Oleh karenanya, dirinya telah mengintruksikan kepada seluruh Bunda PAUD maupun Guru TK se-Kabupaten Pasuruan, agar memberikan bekal dalam hal melakukan perlindungan terhadap dirinya, khususnya dari orang asing maupun siapa saja yang hendak berbuat kriminal kepadanya.

Baca Juga :   Mr. X Jadi Korban Tabrak Lari

“Sekarang ini banyak sekali kejadian pelecehan yang melibatkan anak-anak sebagai korban maupun pelaku. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial, hingga permasalahan degenerative, yakni penyakit kejiwaan. Untuk itu, saya sudah meminta kepada semua guru TK dan PAUD agar mengajarkan anak tentang bagaimana mereka bertahan dari gangguan orang lain, bisa berteriak atau mungkin dengan cara kabur,” jelas istri Bupati Pasuruan yang juga ditunjuk sebagai Bunda PAUD tersebut. (eml/yog)