Merawat Mimpi, Merajut Asa Anak-anak yang Tak Punya Pilihan

2308

Di tahun berikutnya, pihaknya mulai menambah cakupan program pada bidang kesehatan. Ini dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala, pemberian vitamin, hingga pemberian makanan tambahan berupa susu.

Kemudian, pada 2019, Pertagas kembali memperluas cakupan program untuk pemberdayaan yang diwujudkan dalam bentuk peternakan ayam dan lele. “Harapannya, itu sekaligus menjadi media pembelajaran bagi para santri disana,” ujarnya.

Saat media ini kesana Minggu (18/10/2020) lalu, kandang peternakan memenuhi sisi timur halaman pondok berderet ke selatan. Masih ada sisa lahan yang kabarnya juga akan dibangun kandang ternak lagi.

Dikatakan Tedi, keberadaan Ponpes Metal dinilai cukup unik. Selain fokus pada pengajaran ilmu-ilmu agama, pesantren ini juga banyak menampung santri dari berbagai latar belakang. Seperti gelandangan, orang gila, hingga bayi yang tak inginkan.

Baca Juga :   Layanan GoMed Bantu Selamatkan Pasien Isoman

Dengan kondisi seperti itu, strategi pendidikan yang diterapkan pesantren tentu berbeda. “Inilah yang coba kami dukung melalui program-program berkelanjutan,” ungkap Tedi.

Sejalan dengan semangat sustainable development CSR Pertagas, tahun ini pun sejatinya program-program yang telah berjalan tetap dilanjutkan. Akan tetapi, pandemi yang terjadi menjadi kendala karena keterbatasan akses.

Namun begitu, untuk memastikan keberlanjutan program tersebut, Tedi menyatakan akan segera menjalin komunikasi dengan pihak pesantren. “Dengan segala keterbatasannya, apa yang dilakukan pondok Metal adalah hal baik yang selayaknya didukung demi keberlanjutan pendidikan disana,” ujarnya.

Ya, Ponpes Metal adalah satu dari sekian banyak pesantren di Indonesia yang punya cara tersendiri untuk berkontribusi. Kendati sedikit berbeda dengan pesantren kebanyakan, penghormatannya pada kemanusiaan, kesetaraan, serta cinta kasih sesama akan mampu menginspirasi sesama. Dan pada akhirnya para santri yang tadinya tidak pernah mengenal “akar”nya bisa memberi sumbangsih pada negeri berkat keikhlasan para pembimbing di pesantren. (*)