Demo Ricuh, 5 Mahasiswa Probolinggo Diamankan Polisi

219

Pajarakan (WartaBromo.com) – Lima pendemo diamankan kepolisian saat beraksi di DPRD Kabupaten Probolinggo, Selasa (27/7/2022) siang.

Informasi yang didapatkan wartabromo, com kelima pendemo tersebut berstatus mahasiswa.

“Ada 5 anggota kami yang diamankan. 2 orang sudah dikeluarkan tadi sebelum kami membubarkan diri dan 3 orang lainnya masih belum dikeluarkan tanpa adanya kejelasan dari pihak kepolisian,” kata M. Zia Ulhaq, Ketua PC PMII Probolinggo.

Pihaknya tak menyangka aksi damai itu berakhir ricuh. Sejak awal para mahasiswa berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib. Namun, situasi tidak terkendali saat mahasiswa membakar ban bekas.

“Pemicu kericuhan diawali anggota kepolisian yang mendorong sahabat kami dari dalam, dari situlah dimulainya kericuhan. Kalau anggota kami banyak yang luka dan ada juga yang (kepalanya) bocor, tapi yang diamankan tadi hanya 5 orang dan 2 sudah keluar,”ujar Ulhaq.

Baca Juga :   Didemo Mahasiswa, Pemkot Probolinggo Janji Tutup Tempat Hiburan Malam

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pihaknya menjamin akan melepaskan para mahasiswa yang masih ditahan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan oleh anggotanya.

“Saya yang bertanggung jawab, terpenting massa bubar dulu agar suasana kondusif,” janjinya.

Pihaknya menyayangkan atas kejadian kericuhan tersebut. Pasalnya, komitmen sebelumnya demo penolakan RUU KUHP tersebut merupakan aksi damai. Pihak aparat kepolisian pun siap memfasilitasi apa yang diinginkan para mahasiswa.

“Sudah kita fasilitasi, mereka minta dihadirkan pimpinan dari dewan, ya kita hadirkan, bahkan yang menemui mereka itu wakil ketua dewan langsung. Mereka juga berjanji tanpa bakar ban saat berkoordinasi, tapi itu tidak sesuai,” tutur Arsya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Probolinggo Lukman Hakim menyayangkan, adanya kericuhan saat penyampaian aspirasi penolakan RUU KUHP tersebut.

Baca Juga :   Sulton, Menjual Cilok Demi Biaya Kuliah dan Nafkahi Ibunya

“Tidak seharusnya sampai terjadi, terlebih kami sudah berusaha untuk melayani adik-adik mahasiswa dengan menemuinya secara langsung. Jadi sangat kami sayangkan saja hal seperti itu, toh kami sudah serap aspirasinya,” ucap ia. (cho/saw/yog)