Lokasi Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh di Puspo Dijadikan Monumen

163

Puspo (WartaBromo.com) – Dua lokasi jatuhnya pesawat Super Tucano TNI AU di Pasuruan, dijadikan monumen. Mengenang tragedi jatuhnya pesawat tersebut.

Uripani (50), Kepala Desa Keduwung mengatakan, monumen di 2 lokasi jatuhnya pesawat tersebut dibangun sesuai dengan arahan dari pihak Lanud Abdulrahman Saleh Malang.

Pihaknya dan warga hanya membantu pembangun di tempat tersebut. “Dua lokasi dijadikan monumen, warga membantu pembangunan itu,” kata Uripani saat dikonfirmasi WartaBromo, Sabtu (23/12/2023).

Adapun 2 tempat jatuhnya pesawat tersebut, berada di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo dan di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.

Pembangunan itu dilakukan sejak 10 hari yang lalu. Warga dan TNI bergotong royong untuk membangun monumen tersebut.

Baca Juga :   Soal Penghadangan saat Pemasangan Lampu PJU, Ini Kata TNI AU

Pria berusia 50 tahun itu juga menyebut jika monumen di 2 tempat jatuhnya pesawat latih tempur milik TNI AU adalah untuk mengenang tragedi memilukan tersebut.

“Untuk mengenang, jika pernah ada tragedi tersebut,” ujarnya.

Diketahui, 2 pesawat Super Tucano TNI AU jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11/2023). Tragedi tersebut juga menewaskan 4 anggota TNI AU.

Dua awak untuk pesawat TT-3111 adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara di pesawat TT-3103 adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). (don/saw)