Melihat Dapur Kopi Kaspandi, Giling 100 Kg Biji Robusta Saban Hari (2)

3396

IMG_20151226_020008-650x450Pasuruan (wartabromo) – Setelah lama berbincang, Anisah kemudian mengajak wartabromo melihat ‘dapur’ Kopi Sepoor Kaspandi. Dengan ramah ia menunjukkan seluruh proses produksi mulai dari menggoreng, menggiling hingga mengemas.

Aroma kopi segar menyeruak saat masuk ‘dapur’ Kopi Sepoor Kaspandi. ‘Dapur’ itu tampak sederhana, jauh lebih sederhana dibandingkan nama besarnya. Orang tidak akan menyangka kopi yang sudah terkenal ini diproduksi di sebuah bangunan berukuran 7 X 5 meter yang tersambung dengan rumah sang empunya.

Ruang itu terbagi menjadi empat bagian yakni penyimpanan kopi mentah, ruang penggorengan, ruang giling dan ruang pengemasan.

Di gudang kopi, bertumpuk-tumpuk kopi robusta siap digoreng setiap hari. Anisah mengungkapkan, ia biasanya membeli kopi dalam jumlah besar sekitar 6 ton dua bulan sekali.

Baca Juga :   Tol Rembang-Pasuruan Dapat Dilalui Pemudik

Setiap hari sebanyak 100 kilo gram kopi digoreng menggunakan tungku penggorengan sederhana tanpa dicampur dengan bahan lain. Tungku tersebut diputar secara mekanik menggunakan arang sebagai sumber panas penggorengan demi menjaga rasa.
Setelah cukup digoreng, kopi kemudian disangrai di wadah berukuran 1 x 3 meter beberapa saat sebelum digiling. Usai digiling, langsung dikemas.

“100 kilo gram kopi itu kalau sudah digoreng dan digiling menyusut menjadi 80 kilo gram, hilang 20 persen. Itu langsung kita kemas tanpa ada campuran,” ujar Anisah.

Dibantu 6 karyawan; 2 orang di bagian produksi dan 4 orang di bagian kemasan, setiap hari Anisah memproduksi 100 kilo gram kopi. Para karyawan tersebut digaji mingguan.

Baca Juga :   Ribuan Orang Nge-Trail Bareng di Probolinggo

“Para konsumen datang sendiri ke sini. Atau memesan lewat telepon lalu kita kirim,” terang Anisah.

Konsumen yang datang langsung biasanya akan menjual lagi produknya di toko-toko. Ada juga yang sengaja datang langsung untuk membeli kopi dalam jumlah tertentu untuk oleh-oleh.

Kopi Sepoor Kaspandi dijual dalam kemasan berukuran 250 gram. Meski dikenal merek Kopi Sepoor Kaspandi, kemasan kopi ini ada tiga jenis, yang pertama gambar kereta api, gambar piala dan kemasan modern. Beda kemasan, beda juga kualitas dan harganya.

“Kalau gambar piala harganya Rp 10 ribu/250 gram, kemasan gambar sepor Rp 15 ribu, sedangkan kemasan modern Rp 25 ribu,” jelas Anisah. (fyd/fyd)