Matoa Mulai Berkurang di Tanah Papua, Pemkab Kerrom Kagumi ‘Sukorejo City Of Matoa’

1113

IMG-20160408-WA0050Sukorejo (wartabromo) – Matoa merupakan jenis tanaman yang banyak dijumpai di tanah papua. Namun, seiring waktu, keberadaan populasi pohon matoa di kawasan timur indonesia ternyata terus berkurang. Hal ini menyusul
banyaknya penebangan liar baik panen buahnya juga pemanfaatan kayunya untuk bahan bangunan.

Kekhawatiran berkurangnya populasi pohon matoa di tanah papua ini pun memaksa pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Propinsi Papua melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Dinas Pertanian setempat untuk datang ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Sukorejo yang telah berani memproklamirkan daerahnya sebagai Kota Matoa (Sukorejo City Of Matoa).

“Mereka tertarik untuk datang ke sini karena melihat gerakan matoanisasi dan keberanian kita membranding Sukorejo City of matoa, ” kata Camat Sukorejo, Diano Vela Fery Santoso pada wartabromo.

Baca Juga :   Hampir 4 Jam, Truk Terguling di Beji Akhirnya Dievakuasi

Dalam kesempatan tersebut, pihak Pemkab Keerom yang wilayahnya berbatasan dengan papua new Guini itu mengaku sangat takjub melihat program dan cara budidaya matoa yang terus digalakkan oleh Pemerintah Kecamatan Sukorejo. Salah satunya yakni pembudidayaan melalui teknik kultur jaringan dan produk olahan matoa.

IMG-20160408-WA0049“Jika cara konvensional satu biji satu bibit maka lewat teknik kultur jaringan satu biji bisa menjadi 4 hingga 5 bibit. Ini luar biasa, ” kata Ruben Rumbo, Kepala Bagian Kesra Pemkab Kerrom takjub.

Ruben juga mengaku tertarik dengan cara mengantisipasi booming panen serta menurunnya harga dan buah yang cepat berubah warna dan rasa melalui pembuatan produk olahan berbahan matoa.

Seperti diketahui, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan terus gencar membudidayakan pohon Matoa setelah mengetahui pohon yang banyak tumbuh di tanah papua tersebut bisa juga tumbuh subur dan berbuah di wilayahnya. (yog/yog)

Baca Juga :   Perhutani Buka Peluang Pengembangan Kopi Organik